TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Informasi Keliru Tentang Masturbasi, Langsung dari Ahlinya

Harus diluruskan biar kamu gak terjebak hoax

Ilustrasi Seks (IDN Times/Arief Rahmat)

Pernahkah kamu mendengar anggapan kalau terlalu banyak masturbasi bisa berbahaya? Atau ada informasi yang menyatakan seseorang yang sudah menikah atau punya pasangan tidak masturbasi lagi?

Informasi-informasi yang keliru seputar masturbasi ini memang banyak bertebaran di masyarakat. Apa saja informasi keliru seputar masturbasi tersebut? Berikut pendapat Dokter Umum dan Konsultasi Seksologi di Klinik Sudirman Medical Centre (SMC) Denpasar, dr Oka Negara MBiomed FIAS, yang dihubungi melalui saluran telepon, Kamis (7/7/2022). Ia adalah dokter yang secara khusus mendalami bidang keahlian seksologi (Fello Indonesian Association of Sexology), memiliki kompetensi kedokteran dalam bidang kesehatan seksual dan reproduksi.

Baca Juga: 4 Cara Masturbasi Perempuan, Shower Bisa Berguna Juga Lho

Baca Juga: Hari Baik Berhubungan Seks Menurut Lontar di Bali

1. Keliru menganggap masturbasi buruk untuk kesehatan

Foto hanya ilustrasi. (unsplash.com/Dainis Graveris)

Beredar informasi, bahwa masturbasi dianggap membawa pengaruh yang buruk bagi kesehatan seperti jerawat, membuat lutut sakit, hingga menyebabkan buta. Benarkah demikan?

Menurut dokter yang biasa disapa Dokter Oka ini, tidak ada satu dasar ilmiah di balik semua pendapat tersebut. Semua ilmuwan dan peneliti sepakat mengatakan kalau masturbasi tidak berbahaya. Mungkin saja pendapat ini ada untuk menakut-nakuti para remaja agar lebih bisa mengendalikan dorongan seksualnya dan lebih beraktivitas ke arah yang positif.

2. Anggapan keliru, bahwa terlalu sering masturbasi itu berbahaya

Foto hanya ilustrasi. (unsplash.com/Dainis Graveris)

Masturbasi secara ilmiah tidak ada efek membahayakan bagi orang yang melakukannya. Hal ini aman selama ia melakukannya secara benar dan tidak menggunakan alat-alat yang dapar melukai alat kelaminnya. Mereka yang teratur melakukan masturbasi bisa terhindar dari risiko masalah kesehatan. Kenapa begitu?

Karena aktivitas seksual yang memuaskan akan memunculkan aktivasi hormon yang berguna untuk membuat tubuh nyaman seperti dopamin, endorfin, hingga eksitosin. Hal ini juga termasuk efek jangka panjang meningkatkan nitrit oksida, yang membuat tubuh bugar dan panjang umur.

3. Keliru mengganggap orang yang sudah menikah atau punya pasangan tidak masturbasi lagi

Foto hanya ilustrasi. (unsplash.com/Dainis Graveris)

Menurut Dokter Oka yang sehari-harinya praktik di Klinik SMC Denpasar ini, banyak orang yang sudah menikah melakukan masturbasi secara diam-diam, bahkan terkadang dilakukan bersama pasangannya. Tidak ada aturan yang melarang seseorang melakukan masturbasi ketika sedang menjalin hubungan dengan seseorang.

Dokter Oka mengambil contoh seorang suami atau istri yang sedang menjalani hubungan long distance relationship (LDR). Mereka akan melakukan masturbasi untuk memuaskan dorongan seksualnya.

Contoh kasus lainnya, ketika istri tidak puas karena suaminya mengalami ejakulasi dini. Istri akan melanjutkan untuk masturbasi secara sembunyi-sembunyi agar memuaskan dirinya.

4. Keliru jika menganggap perempuan tidak melakukan masturbasi

Foto hanya ilustrasi. (unsplash.com/Dainis Graveris)

Secara studi atau penelitian ilmiah memang ditemukan, bahwa lebih banyak laki-laki yang melakukan masturbasi atau istilah lainnya adalah onani. Namun bukan berarti perempuan tidak melakukannya lho.

Masturbasi adalah aktivitas seksual yang bisa dilakukan oleh siapa saja. Saat ini, perempuan sudah biasa melakukannya, bahkan bisa dilakukan dengan lebih banyak variasi dibandingkan laki-laki.

5. Keliru jika menganggap masturbasi hanya oleh dilakukan remaja

Foto hanya ilustrasi. (unsplash.com/Dainis Graveris)

Faktanya, masturbasi tidak ada batas usia untuk melakukannya. Menurut Dokter Oka, secara statistik menunjukkan bahwa laki-laki dan perempuan dewasa melakukan masturbasi hampir setiap minggu. Bahkan orang yang sudah berumur 30 tahun ke atas pun masih melakukan aktivitas seksual ini.

Anggapan masturbasi hanya dilakukan oleh remaja kemungkinan muncul karena mereka biasanya lebih aktif secara seksual, dan belum memiliki pasangan.

Verified Writer

Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya