Motivasi Pacar untuk Atasi Obesitas

Kisah Fitriayu berupaya turunkan berat badan

Klungkung, IDNTimes- Pemerintah saat ini tengah gencar mengampanyekan Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat), untuk mengatasi masalah kelebihan berat badan atau obesitas kepada masayarakat. Gerakan ini kian gencar dikampanyekan, untuk meningkatkan angka kesehatan masyarakat. Mengingat obesitas menjadi pemicu dari berbagai penyakit kronis, misalnya hipertensi, diabetes, dan lainnya.

Sementara bagi orang yang sudah mengalami obesitas, tidak mudah juga untuk mengatur pola makan dan diet untuk mengatasi permasalahan berat badannya. Perlu motivasi dari diri sendiri, maupun orang lain untuk mendapatkan berat tubuh ideal.

Berikut cerita dari Fitriayu yang sempat mengalami obesitas, dan berhasil menurunkan berat badannya dengan tetap sehat. 

Baca Juga: Tips Berkunjung untuk Momen Terbaik di Pantai Jerman Bali 

Baca Juga: 7 Nasi Lawar Halal di Bali, Ada Olahan Daging Tupai

1. Fitriayu mudah lelah karena obesitas, selalu ada kendala saat hendak diet

Motivasi Pacar untuk Atasi Obesitasilustrasi obesitas (pexels.com/Andres Ayrton)

Fitriayu (29) tidak menyangka jika dirinya bisa mendapatkan berat tubuh yang ideal. Tahun 2018 lalu, berat wanita asal Kabupaten Klungkung tersebut cukup tinggi, yakni, mencapai 80 Kilogram. Bagi wanita sepertinya, berat itu sudah obesitas. 

"Sudah niat diet dari lama, sejak 2018. Tapi sampai 2020 tidak turun-turun juga berat badan, malah naik terus. Karena niat tidak dibarengi komitmen," ujar Fitriayu, Jumat (14/7/2023).

Sampai pada akhir 2021, Fitriayu terkena Covid-19 yang membuatnya batuk berbulan-bulan. Bahkan sampai tenggorokan luka. Ia merasa takut, karena faktor resiko tinggi untuk Covid-19 justru orang dengan obesitas.

"Akhirnya atur pola makan. Menghindari makan-makan instan dan minuman rasa-rasa. Di sana batuk mulai sembuh dan berat badan turun. Tapi itu berat badan turun karena sakit," ungkap Fitriayu.

Pasca sakit itu, berat badan Fitriayu menjadi 75 kilogram, dan angka itu masih cukup tinggi.

"Kalau dengan postur seperti saya, seharusnya idealnya berat badan 45," ungkapnya.

Kembali niat diet selalu ada, namun hal itu tidaklah mudah. Apalagi bari Fitriayu yang hobi wisata kuliner, dan terbiasa makan dengan porsi yang besar.

"Kalau penyakit sih tidak ada, tapi kalau obesitas itu yang saha rasakan mudah lelah. Niat diet selalu ada, tapi kendalanya rasa lapar karena terbiasa makan porsi besar dan ingin mencoba makanan baru karena hobi wisata kuliner sebelumnya. Termasuk ajakan makan-makan dari teman," ungkap Fitriayu.

2. Pacar jadi motivasi untuk diet

Motivasi Pacar untuk Atasi Obesitasilustrasi nasi (freepik.com/xb100)

Lalu pada bulan Maret 2022, teman lama kembali menghubungi Fitriayu. Mereka pun kian dekat sampai akhirnya mereka pendekatan (pdkt). Setiap hari mereka saling telepon, dan membahas berbagai hal.

"Dalam pdkt itu, doi nuntut biar saya hidup sehat dan nurunin berat badan di angka 45 kg. Sudah pasti untuk orang yang berat badannya di angka 75 kg, hal itu mustahil. Tapi karena didorong terus, akhirnya saya mencoba untuk diet," ungkap Fitriayu.

Waktu itu sang kekasih memberikan tips kepada Fitriayu untuk mencoba mencari pola diet, dengan menghilangkan karbohidrat secara total. 

"Walau orang dekat, logika masih jalan. Cari referensi diet yang baik di media sosial dan masukan teman-teman.

Akhirnya menemukan pola diet yang nyaman buat diri sendiri dan bisa digunakan dalam jangka waktu lama," ungkapnya.

Pola diet yang ditempuh Fitriayu dengan tetap makan nasi, porsinya yang dikurangi secara bertahap sampai badan bisa beradaptasi. Ia mengabaikan masukan dari sang kekasih, yang bahkan sempat melarangnya mengkonsumsi karbohidrat.

"Olahraga juga penting. Usahakan rutin olahraga. Referensi bisa cari di youtube. tidak usah lama tapi konsisten," jelasnya.

Hal tersebut berhasil dilakukan oleh Fitriayu secara konsiten selama sekitar setahun.

3. Berat badan turun sampai lebih dari 20 Kilogram

Motivasi Pacar untuk Atasi Obesitasilustrasi perut langsing (unsplash.com/@bill_oxford)

Dalam fase diet, Fitriayu berusaha untuk tidak setres. Ia pernah sesekali setres, justru menjadikannya putus asa dan melampiaskannya dengan banyak makan. Hal ini yang membuat berat badan naik kembali.

"Pembuktian atas kata-kata meremekan dari doi, juga yang buat bertahan untuk tetap diet," ungkap Fitriayu.

Selama diet, Fitriayu mengaku tidak makan-makanan ringan, tidak minum rasa-rasa. Kalau ingin manis, ia hanya konsumsi buah. Namun tidak berlebihan, karena menurutnya walau buah lebih sehat dibandingkan dengan makanan ringan, buah punya kalori yang kalau berlebihan juga bisa berpengaruh tidak baik untuk tubuh.

"Waktu diet juga menghilangi kebiasaan begadang. Karena saat begadang biasanya muncul rasa lapar," ungkap dia.

Setahun berlalu, upaya dan perjuangan Fitriayu tidak sia-sia. Terakhir berat badan dari Fitriayu 58 Kilogram. Angka itu sudah jauh lebih baik baginya, dari ada tahun 2028 lalu. Ia pun masih berupaya untuk menurunkan berat badannya dengan bertahap, dan tetap melalukan upaya diet yang sehat.

"Apapun yang instan tidak baik. Demikian halnya diet, harus dilakukan dengan berlahan dan konsisten. Dengan berat badan yang sekarang, yang saya rasakan makin bugar dan tidak mudah lelah, bekerja juga lebih produktif, serta tentunya penanpilan jauh lebih baik," pungkas Fitriayu.

Topik:

  • Silfa Humairah Utami

Berita Terkini Lainnya