TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kamu Sering Stres? Ini Risiko yang Akan Terjadi Pada Jantungmu

Tenangkan pikiran dan perasan kamu ya

ilustrasi kesehatan jantung (freepik.com/pressfoto)

Denpasar, IDN Times - Perlu upaya khusus dalam mencegah agar seseorang tidak terserang penyakit jantung. Apalagi penyakit jantung koroner. Dokter Bedah Toraks dan Kardiovaskular di RSUP Sanglah Denpasar, Dr dr I Nyoman Semadi SpB SpBTKV(K) mengungkapkan bahwa seseorang perlu mengatur ritme pekerjaannya, terutama bagi orang yang memiliki tekanan darah tinggi.

Begitu pula apabila seseorang sering merasa stres. Berikut ini risiko yang bisa terjadi pada jantung apabila sering mengalami stres. 

1. Atur ritme aktivitas pekerjaan demi kesehatan jantung

Ilustrasi bekerja (IDN Times/Panji Galih Aksoro)

Menurut keterangan dokter Nyoman Semadi bahwa bagi mereka yang memiliki penyakit jantung koroner dan tekanan darah tinggi agar mengatur ritme kerjanya dengan baik.

“Memang disarankan orang-orang yang demikian itu bagaimana mengatur semua pekerjaan. Ritme pikiran, ritme aktivitas-aktivitas yang menyebabkan tekanan darah naik,” ungkapnya pada Jumat (15/1/2021).

2. Atur pola makan untuk menghindari sumbatan arteri ya

everydayhealth.com

Mengonsumsi banyak makanan berlemak atau kolesterol akan memicu terjadinya sumbatan pembuluh darah. Begitu juga kasus penyakit diabetes yang akan menimbulkan sumbatan pada arteri coroner dan pembuluh darah lainnya. Gaya hidup yang tidak sehat itu berpotensi besar menimbulkan penyakit jantung koroner.

“Mengenai makanan misalnya tinggi lemak atau kolesterol itu merupakan satu tanda bahwa akan terjadinya sumbatan pembuluh darah,” jelasnya.

Semua itu dapat dicegah dengan mengatur pola hidup, jenis asupan makanannya, menyediakan waktu yang cukup untuk istirahat, dan menghindari stres karena pekerjaan.

“Mengatur stres itu. Misalnya ada satu penyakit-penyakit yang akan ada kecenderungan terjadi. Ya, segeralah berobat dulu ya. Jangan sampai sudah fatal baru datang. Ya tentu itu akan menimbulkan suatu komplikasi yang serius terhadap penyakit jantung,” paparnya.

3. Debaran jantung yang sehat dapat kita rasakan

berbagai sumber

Lalu apakah jantung yang sehat bisa kita rasakan? dokter Nyoman Semadi menjawab, "Iya." Menurutnya jika dalam kehidupan kita sehari-hari tidak ada perbedaan debaran jantung dengan orang yang normal, itu secara sederhana menandakan bahwa debaran jantung kita disebut normal.

“Debaran itu misalnya jantungnya berdetak keras sekali atau cepat sekali, atau kok lemah sekali. Itu salah satu indikator untuk debaran jantung,” jelasnya.

Begitu juga bagi mereka yang mengalami sesak, batuk, dan sebagainya. Maka sangat diperlukan evaluasi fungsi jantungnya karena gejala-gejala itulah yang paling dominan terjadi.

Berita Terkini Lainnya