TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Keseringan Mandi dan Terlalu Bersih Tidak Baik Lho, Ini Penjelasannya

Tim yang jarang mandi jangan senang dulu yaa. Ada alasannya

Pexels.com/Jonathan Andrew

Pagi dan sore hari adalah waktu umum yang dipilih orang untuk mandi setiap harinya. Dokter spesialis kulit dari Riverchase Dermatology di Miami, Amerika Serikat, Annie Gonzalez MD, yang dilansir dari The Healthy, menyatakan bahwa risiko orang yang jarang mandi yaitu penumpukan keringat dan kotoran. Efeknya adalah badan jadi bau, wajah mudah berjerawat, infeksi jamur, hingga rambut menjadi berminyak. Termasuk juga sakit.

Tetapi kalau sering mandi dan terlalu bersih juga tidak bagus lho untuk kesehatan. Jadi tergantung dari frekuensi mandi seseorang yang tidak bisa dipukul rata.

Lantas, sebaiknya berapa kali seseorang harus mandi? Berikut ulasannya:

1. Frekuensi mandi seseorang tergantung dari tingkat aktivitas setiap hari

Pexels/Eugene

Annie menjelaskan, kalau aktivitasmu memicu banyak keringat, apalagi kalau setiap hari, maka sebaiknya mandi setiap hari. Risikonya ketika berkeringat dan tidak mandi adalah kulitmu jadi muncul bercak kecokelatan dari hasil akumulasi sel kulit mati dan kotoran minyak. Kondisi ini disebut sebagai dermatitis neglecta. Selain itu, kulitmu terkena infeksi bakteri yang menimbulkan luka kemerahan (Impetigo), infeksi jamur kulit yang mudah menular, dan kutu air.

2. Meskipun seseorang jarang beraktivitas berat namun mengeluarkan bau badan keringat, sebaiknya juga harus meningkatkan frekuensi mandi

Ilustrasi Mandi, Shower, Kamar Mandi (IDN Times/Sunariyah)

Namun ada juga sebagian orang yang menghasilkan banyak keringat meskipun tidak pernah melakukan aktivitas berat. Pakar Mikrobiologi di NYU Grossman School of Medicine, Phillip Tierno PhD, menyatakan frekuensi mandi harus semakin banyak ketika tubuh seseorang mengeluarkan bau keringat. Begitu pula sebaliknya, seseorang yang tidak banyak berkeringat, pun tidak perlu sering-sering mandi.

Berita Terkini Lainnya