10 Potret Kuliner khas Bali, Dijamin Belum Pernah Kamu Lihat

Namanya unik ada batu-batu, klejat, entil, hingga oret 

Mengulas kuliner tradisional Bali tidak ada habis-habisnya. Bali selain sebagai pusatnya pariwisata alam dan budaya, juga dikenal dengan beragam kuliner tradisionalnya.

Setiap daerah di Bali memiliki kuliner dengan ciri khasnya masing-masing. Beberapa di antaranya cukup populer di kalangan pencinta kuliner, namun ada juga yang masih kurang terkenal. Bahan-bahan yang digunakan juga beragam, dari kerang laut hingga daging babi lho. Berikut ini potret kuliner khas Bali yang patut dicoba.

Baca Juga: 6 Warung Nasi Lawar Bali Halal di Denpasar

1. Krupuk klejat dari Serangan, Kota Denpasar

10 Potret Kuliner khas Bali, Dijamin Belum Pernah Kamu LihatKrupuk klejat. (instagram.com/denpasarkota)

Kerupuk ini menggunakan bahan kerang laut bernama klejat, yang bisa didapat di laut sekitar Pulau Serangan. Kamu bisa membelinya di Kelurahan seharga Rp1.500 hingga Rp5.000.

Baca Juga: 5 Warung Legendaris di Sanur, Ada yang Jualan sejak 1941

2. Rujak batu-batu dari Desa Tanjung Benoa, Kabupaten Badung

10 Potret Kuliner khas Bali, Dijamin Belum Pernah Kamu LihatRujak batu-batu. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Rujak ini bukan menggunakan batu melainkan daging keong atau siput laut, yang oleh penduduk setempat diberi nama batu-batu.

Rujak ini menggunakan kuah cuka dengan campuran cabai. Bisa dibeli di warung tradisional seputaran Desa Tanjung Benoa dengan harga mulai Rp5 ribu.

3. Tipat kalas ala Jimbaran, Kabupaten Badung

10 Potret Kuliner khas Bali, Dijamin Belum Pernah Kamu LihatTipat kalas. (instagram.com/bali.tradition)

Tipat kalas ini adalah kuliner menggunakan ketupat (Tipat) dengan kuah khas Bali. Lauknya menggunakan ikan laut atau ikan pindang yang dimasak dengan bumbu khas Bali. Kuliner ini bisa dibeli di daerah bukit Jimbaran dengan harga mulai Rp10 ribu.

4. Siobak Singaraja, Kabupaten Buleleng

10 Potret Kuliner khas Bali, Dijamin Belum Pernah Kamu LihatSiobak Singaraja. (instagram.com/siobakcandrasa)

Kuliner ini menggunakan daging babi dan jeroannya, yang disajikan bersama saus kental berwarna cokelat. Biasanya kuliner khas Singaraja ini disajikan bersama acar dan kerupuk kulit babi.

Harga seporsinya mulai dari Rp20 ribu. Selain di Kota Singaraja, warung-warung siobak banyak terdapat di daerah luar Singaraja.

5. Oret khas Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Bangli

10 Potret Kuliner khas Bali, Dijamin Belum Pernah Kamu LihatOret. (instagram.com/dapur.demenrepot)

Oret bentuknya mirip dengan urutan dan menggunakan bahan daging babi. Kalau urutan menggunakan daging babi yang dipotong-potong, namun oret justru dihaluskan bersama telur, darah, tepung, dan bumbu khas Bali.

Pembuatannya biasanya diasap atau dipanggang. Selain di daerah Gianyar dan Bangli, oret juga dapat ditemukan di beberapa daerah Kabupaten Badung. Oret ini biasanya menjadi menu dalam nasi babi guling.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Warung Makan Babi Guling di Denpasar, Cozy Banget 

6. Lontong jukut serapah, Kabupaten Jembrana

10 Potret Kuliner khas Bali, Dijamin Belum Pernah Kamu LihatLontong jukut serapah. (instagram.com/ketutarsini)

Kuliner ini merupakan sayuran khas jembrana yang menggunakan lontong dengan bumbu kuah telengis. Telengis merupakan sisa olahan dalam pembuatan minyak kelapa.

Kuliner tradisional ini menggunakan beragam sayuran seperti daun singkong, pepaya, nangka, bayam, dan bunga pisang dipadu bersama sambal matah yang menggugah selera. Kuliner ini masih jarang ditemui di luar Jembrana dan dijual mulai harga Rp10 ribu.

7. Entil, ketupat khas Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan

10 Potret Kuliner khas Bali, Dijamin Belum Pernah Kamu LihatEntil khas Pupuan, Tabanan. (instagram.com/warungdedy_)

Entil merupakan kuliner yang menggunakan ketupat yang disajikan bersama lauk lengkap seperti daging ayam, sayur, telur, keladi goreng, sambal serta kuah khas bumbu Bali.

Ketupat yang digunakan dibungkus dengan daun kalingidi yang ada di sekitar wilayah Pupuan. Isian ketupatnya menggunakan beras merah. Harga seporsinya mulai Rp10 ribu.

8. Es waneng, minuman legendaris dari Kabupaten Tabanan

10 Potret Kuliner khas Bali, Dijamin Belum Pernah Kamu LihatEs Waneng. (instagram.com/kuliner.tabanan)

Es Waneng ini sudah ada sejak tahun 1938. Namanya diambil dari sang pemiliknya, yaitu Nengah Waneng. Es ini dibuat dari campuran santan kelapa, gula pasir, dan es serut.

Biasanya disajikan bersama sepotong roti yang dicelupkan ke dalam es ini. Kamu bisa menikmati es waneng di Jalan Mawar, Banjar Gerokgak Gede, Delod Peken, Kecamatan Tabanan dengan harga Rp3 ribu sudah termasuk roti.

9. Tipat blayag, Kabupaten Karangsem

10 Potret Kuliner khas Bali, Dijamin Belum Pernah Kamu LihatTipat blayag. (instagram.com/tipat.blayag.denpasar)

Karangasem memiliki kuliner tipat (Ketupat) yang sangat populer, yaitu tipat blayag. Bentuk ketupat blayag tidak seperti pada umumnya. Bentuknya memanjang yang dibungkus daun kelapa atau janur.

Blayag menggunakan beberapa sayuran dan lauk seperti urap kacang panjang, kacang, ayam suwir, tempe goreng manis, telur, sambal, dan kuah khas bumbu Bali yang agak kental. Harga seporsinya Rp10 ribu dan bisa dinikmati di daerah Karangasem maupun di luar Karangasem.

10. Bubur masak khas Kabupaten Klungkung

10 Potret Kuliner khas Bali, Dijamin Belum Pernah Kamu LihatBubur masak. (instagram.com/anadinana_)

Bubur masak merupakan satu dari beberapa kuliner khas Klungkung yang sangat digemari. Bubur ini menggunakan kuah kuning yang sangat khas dengan sajian sayur urap dan lainnya, serta ditambahkan kacang kedelai dan sambal matah.

Bubur yang dibanderol mulai harga Rp5 ribu ini amat mudah ditemukan di pinggir jalan maupun pasar tradisional daerah Klungkung.

Jika ke Bali, wajib mencoba kuliner-kuliner tradisional di atas. Kuliner tradisional Bali tidak hanya babi guling dan ayam betutu saja. Kamu perlu mencoba kuliner-kuliner lainnya dengan rasa yang khas dan harga terjangkau.

Baca Juga: Mencicipi Lezatnya Entil Pupuan: Kuliner Khas dari Tabanan, Bali

Ari Budiadnyana Photo Community Writer Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya