5 Tips Menghadapi Kejahatan Social Engineering Perbankan

Pelaku biasanya menyasar nasabah bank

Kejahatan social engineering biasanya dilakukan seseorang dengan mengambil informasi pribadi yang sifatnya rahasia, dan menggunakan informasi tersebut untuk kepentingan pihak yang tidak bertanggung jawab. Di Indonesia sering terjadi, terutama dunia perbankan. Biasanya pelaku melakukan kejahatan kepada korban yang merupakan nasabah bank, dengan cara memanipulasi psikologisnya demi mendapatkan informasi data perbankan nasabah yang sifatnya rahasia.

Tetapi jangan khawatir, deh. Bagi kamu yang masih awam dan minim informasi tentang hal tersebut. Nah, ada 5 tips menarik yang bisa membantu kamu dalam menghadapi kejahatan social engineering perbankan. Yuk, simak.

Baca Juga: Mau Buka Bisnis Barber Shop? Cek Dulu 10 Peralatannya

Baca Juga: Dampak KTT G20, Transaksi Valas di Bali Naik 40 Persen

1. Tenang dan berpikir rasional sebelum bertindak

5 Tips Menghadapi Kejahatan Social Engineering Perbankanilustrasi bersikap tenang dan berfikir rasional (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dalam kejahatan social engineering, pelaku biasanya berpura-pura sebagai pihak bank yang memberikan informasi hoax atau palsu kepada calon korban. Informasi janggal yang tak rasional pasti mengundang kecurigaan bagi calon korban. Jadi, penting untuk mengenal dan membedakan nomor telepon asli pihak bank dan nomor palsu yang mengaku sebagai pihak bank, beserta informasinya.

Jika berpikir secara rasional, pasti tahu bagaimana cara prosedur pihak bank dalam menyampaikan informasi kepada nasabah secara benar, mengikuti prosedur yang ditetapkan bank. Berpikirlah rasional dan bersikap tenang dalam menghadapi kejahatan tersebut. Pasti kamu bisa teliti membedakan, apakah itu informasi asli dari pihak bank, atau bukan dari pihak bank.

2. Jangan langsung memberikan informasi pribadi

5 Tips Menghadapi Kejahatan Social Engineering Perbankanilustrasi jangan memberi informasi pribadi (pexels.com/Monstera)

Para pelaku kejahatan social engineering biasanya mengirimkan pesan SMS, email, chat online, media sosial, via telepon berupa informasi palsu dan diakhiri dengan memberikan link yang wajib diisi atau pertanyaan yang harus dijawab. Kamu haruslah teliti membaca dan pahami dahulu informasi yang diberikan pelaku saat itu juga, apakah hoax atau tidak, sebelum membuka link tersebut atau menjawab pertanyaan.

Biasanya setelah link itu dibuka, lalu memintamu untuk mengisi informasi pribadi berupa data pribadi dan data rahasia lain yang berhubungan dengan data perbankan yang kamu miliki. Jika kamu mengetahui atau menduga bahwa itu adalah kejahatan social engineering, jangan langsung berikan informasi pribadimu, baik itu yang umum ataupun yang sangat rahasia. Misalnya password dan PIN yang berhubungan dengan data akun perbankan milikmu.

3. Jangan mengumbar data pribadi di media sosial

5 Tips Menghadapi Kejahatan Social Engineering Perbankanilustrasi jangan mengumbar data pribadi (pexels.com/Pixabay)

Bagi yang hampir atau sudah menjadi korban kejahatan social engineering, pasti berPikir bagaimana pelaku mendapatkan nomor telepon, dan mengetahui kamu adalah nasabah suatu bank? Nah, itulah skema kejahatan di dunia maya, yang sebelum melancarkan aksi biasanya pelaku memantau, melacak, sampai mendapatkan data penting korban. Misalnya nomor handphone, foto KTP, foto buku tabungan, dan lainnya.

Supaya kamu tidak sampai menjadi korban, maka wajib bagi untuk tidak mengumbar data pribadi tersebut ke media sosial. Karena data yang kamu umbar ke media sosial itu berkaitan dengan data akun perbankan yang kamu miliki. Karena tujuan para pelaku adalah data perbankan para korban yang jadi target mereka demi menguras uang tabungan.

4. Mencari informasi dan ikuti akun resmi bank di media sosial

5 Tips Menghadapi Kejahatan Social Engineering Perbankanilustrasi mencari informasi (pexels.com/Kaboompics .com)

Sebagai nasabah bank, pasti sering mendapatkan informasi penting dan terkini dari pihak bank. Biasanya nasabah mendapatkan informasi dari pihak bank dengan cara mendatangi langsung bank tersebut. Misalnya melakukan konsultasi, perubahan data, hingga bertanya informasi pada customer servis di suatu bank.

Kamu bisa mendapatkan informasi penting dari bank melalui media sosial resminya. Kamu wajib mengikuti akun media sosial bank demi mendapatkan informasi valid yang bermanfaat, sekaligus mengoreksi kebenaran informasi yang diduga hoax dan disebarkan oleh pelaku kejahatan social engineering.

5. Laporkan ke pihak yang berwajib

5 Tips Menghadapi Kejahatan Social Engineering Perbankanilustrasi melaporkan ke pihak kepolisian (pexels.com/RODNAE Productions)

Jika baru mengalami kejahatan social engineering, tetapi kamu belum sempat tertipu oleh pelaku, janganlah disepelekan. Segeralah bertindak dengan bijak. Terutama jika menerima pesan SMS, email, chat online, ataupun panggilan telepon yang diduga sebagai modus kejahatan tersebut. Jangan segan untuk melaporkan ke pihak yang berwajib seperti kepolisian, dengan membawa bukti.

Dengan melaporkan masalah tersebut ke pihak berwajib, membuatmu jadi terbiasa untuk bertindak responsif, dan sadar bahwa hukum harus ditegakkan. Hanya cara itulah untuk memberikan sanksi dan efek jera kepada pelaku kejahatan social engineering.

Menghadapi kejahatan social engineering perlu dilakukan mulai sekarang. Apalagi sekarang zamannya serba berteknologi modern, seperti penggunaan ponsel, media sosial dan lainnya. Jagalah data pribadimu yang bersifat rahasia dengan baik, jangan panik, dan berpikirlah secara rasional. Apabila terjadi, jangan segan untuk melapor ke pihak kepolisian.

Mardiansyah Saputra Photo Community Writer Mardiansyah Saputra

Jika engkau tak ada lagi di dunia, tulisan adalah salah satu jejakmu.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya