Keeksotisan Embung Seraya, Wisata Terpendam di Bali Timur

Desa Adat Seraya di Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem terletak di sebelah timur Pulau Bali. Wilayahnya luas, di Ssebelah timur berbatasan dengan Bunutan, barat dengan Tumbu, dan selatan berbatasan dengan Selat Lombok.
Walau berada di atas ketinggian, tetapi Desa Seraya memiliki adat istiadat kental. Kebudayaan adiluhung yang diwariskan leluhur sebelumnya. Memiliki keindahan alam memesona, dan cocok untuk dikembangkan. Seperti Embung Seraya di Karangasem? Berikut ini ulasannya
1. Lokasi wisata Embung Seraya

Embung Seraya berada di perbatasan antara Desa Seraya Tengah dan Seraya Barat, Kecamatan Karangasem. Jarak tempuh dari Kota Amlapura menuju ke lokasi antara 7-8 kilometer, atau sekitar 20 menit. Sedangkan dari Kota Denpasar 2,5 jam.
Akses menuju Embung Seraya cukup mudah. Jalannya beraspal dan sudah dilengkapi petunjuk arah. Kendaraan roda 2 maupun 4 boleh masuk. Dari Kota Amlapura, pengunjung harus cari jalan ke arah Taman Ujung, lalu tinggal lurus ke Seraya.
2. Sejarah Embung Seraya

Embung Eksotik Seraya dibangun oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali sekitar tahun 1997. Awalnya, embung berfungsi untuk memenuhi kebutuhan warga. Mengingat Seraya adalah daerah kering. Warga berhenti konsumsi air dari embung setelah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) masuk.
Lalu air Embung Seraya dimanfaatkan warga untuk memberi minum ternak, dan tanamannya. Setelah beriring waktu, Embung Seraya akhirnya ditata dan dikelola menjadi wisata oleh Karang Taruna. Tepatnya tanggal 27 Februari 2017, sebelum erupsi.
Perkumpulan para pemuda sempat menyewa lahan warga seluas 1 hektare. Dengan tambahan bangunan bambu seperti kapal, klenteng, serta gubuk. Ada juga fastboat di sekitar embung.
Wisata ini sempat jadi primadona para wisatawan sebelum ditutup pada 2019 akibat COVID-19. Kunjungannya bisa mencapai 200-250 orang per hari. Pada hari libur bisa mencapai 300 orang lebih. Tiket masuk saat itu sebesar Rp10 ribu per orang.
3. Tentu saja tidak ada tiket masuk ke Embung Seraya alias gratis

Setelah ditutup periode 2019, wisata Embung Seraya kini dikelola oleh pegawai Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali. Pegawai itu bertugas membersihkan area Embung Seraya. Sehingga air tetap bisa dimanfaatkan untuk ternak dan tanaman warga. Walaupun tidak lagi dikelola oleh komunitas pemuda, tetapi Embung Seraya masih memiliki panorama dan keindahan alam yang sangat bagus. Lokasinya strategis karena diapit oleh dua bukit, cocok untuk berswafoto.
Tiket masuk ke Embung Seraya gratis ya, dengan catatan pengunjung yang ke lokasi harus menjaga kebersihan. Saat ini Embung Seraya sering dikunjungi pemancing karena kondisi sejuk.