3 Benda Ikonik di Kawasan The Sanur, Ada Patung dan Kulkul
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times - Area The Sanur erat kaitannya dengan sejarah yang kuat bagi Bangsa Indonesia. Kawasan hotel ini dulunya dikenal sebagai Grand Inna Bali Beach, menjadi hotel berbintang pertama di Indonesia, sekaligus hotel tertinggi di Bali dengan 10 lantai atau 15 meter.
Kawasan ini terdapat peninggalan sejarah yang berada di center point dari hotel. Dengan perubahannya menjadi Kawasan EKonomi Khusus (KEK), relief sejarah semakin ditonjolkan. Beberapa perubahan baru juga tetap mengusung kearifan lokal.
Pelaksana Tugas (Plt) VP Corporate Secretary, Adianta Apriadi, menyampaikan berbagai peninggalan bernilai sejarah di The Sanur menjadi saksi, dan ikon warisan budaya yang menceritakan perkembangan pariwisata Bali sejak hotel tersebut dibangun.
"Kami ingin menjaga nilai-nilai sejarah dan mengusung kearifan lokal Bali dalam pengembangan The Sanur,” jelasnya tak lama ini.
1. Relief Bangsa Indonesia Bangkit berbahan batu andesit
Relief yang terdapat di Grand Inna Bali Beach (The Sanur) tersebut memiliki tema Bangsa Indonesia Bangkit. Merupakan karya monumental peninggalan pematung Edhi Sunarso. Ia menjadi pematung terbaik pada masa Bung Karno, dan telah menciptakan banyak karya. Satu di antaranya Patung Selamat Datang di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta.
Relief tersebut terbuat dari batu andesit yang berasal dari Gunung Merapi. Relief ini menjadi saksi, dan ikon warisan yang memiliki nilai historikal dan menceritakan perkembangan pariwisata Bali sejak hotel ini dibangun.
2. Patung Jaka Tarub karya seniman dari Bali
Terdapat pula patung Jaka Tarub yang berada di area lobby hotel sebagai warisan sejarah. Patung perunggu karya Nyoman Nuarta ini berasal dari cerita rakyat Bali tentang seorang pemburu bernama Rajapala, yang mencuri pakaian bidadari Ken Sulasih saat mandi bersama enam temannya di mata air.
Terpaksa, Ken Sulasih menikah dengan Rajapala untuk kembali ke alam surga setelah melahirkan anak. Pemasangan patung perunggu Rajapala, yang menampilkan delapan figur pada 4 Oktober 1993 ini, tidak hanya menandakan selesainya renovasi hotel. Tetapi juga menjadi penghormatan abadi terhadap sejarah.
3. Melengkapi kearifan budaya dengan keberadaan Bale Kulkul
Dalam pengembangannya, The Sanur juga mengusung kearifan, dan budaya lokal Bali. Yaitu main gate atau gerbang utama KEK Sanur, memiliki desain Bale Kulkul yang ikonik menggabungkan konsep arsitektual tradisional Bali dengan nuansa klasik, elegan, dan grande.
Desain gerbang utama ini mengambil inspirasi dari bentuk, dan fungsi Bale Kulkul, menciptakan kesan yang kuat dari sejarah dan tradisi Bali. Dengan atap khas Bali yang menjulang tinggi, hiasan ukiran kayu, dan detail-detail artistik mencerminkan kekayaan warisan budaya yang dipadukan dengan dengan keindahan landskap, alam dan keramahtamahan di kawasan.