Kabar gembira datang dari gelaran ASEAN Tourism Forum 2023 yang diadakan di Yogyakarta. Lima desa di Indonesia meraih penghargaan internasional dari ASEAN Tourism Standard untuk kategori Community Based Tourism (CBT), seperti diunggah oleh akun Instagram pesona.indonesia.
Satu di antara lima desa tersebut adalah Desa Pemuteran di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. Seperti apakah fakta Desa Pemuteran, hingga bisa meraih penghargaan tersebut? Simak artikelnya ya, guys.
Dikutip dari situs Jadesta.kemenparekraf.go.id, Desa Pemuteran dulunya adalah sebuah banjar dinas yang bernama Banjar Dinas Pemuteran. Kemudian pada tanggal 16 Agustus 1967, banjar dinas ini berubah statusnya menjadi Desa Pemuteran.
Kata "Pemuteran" ini terkait dengan keberadaan Gunung Pulaki yang menjadi batas desa di bagian timur. Gunung ini keberadaannya menjorok ke pantai, sehingga menjadi penghalang arus lalu lintas dari arah timur menuju ke barat dan sebaliknya. Hal ini menyebabkan kendaraan harus memutar di desa ini. Makanya desa ini disebut dengan nama Desa Pemuteran.
Desa Pemuteran terletak di Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng. Potensi wilayah Desa Pemuteran disebut Nyegara Gunung, ada laut dan pegunungan. Ssehingga sangat potensial untuk mengembangkan bidang pertanian, peternakan, dan kelautan.
Desa Pemuteran terletak sekitar 55 kilometer dari arah barat Kota Singaraja, dan 30 kilometer dari Desa Gilimanuk, Kabupaten Jembrana. Karena jauh dari perkotaan, Desa Pemuteran memiliki suasana yang tenang, ditunjang oleh keindahan pemandangan alam.
Menurut jurnal berjudul "Pemberdayaan Masyarakat di Daerah Tujuan Wisata Desa Pemuteran dalam Rangka Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan", yang ditulis oleh I Wayan Mudana tahun 2015, Desa Pemuteran mulai dikenal oleh wisatawan pada tahun 1980-an. Hal ini karena inisiasi seorang pemandu wisata yang bernama I Gusti Agung Prana.
Awalnya ia memperkenalkan potensi wisata spiritual desa ini kepada biro perjalanan wisata. Setelah melalui proses yang panjang, akhirnya Desa Pemuteran menjadi tujuan wisata yang cukup menjanjikan.
Selain pemandangan alam yang indah yang bisa dinikmati dengan melakukan trekking di sekitar desa, Desa Pemuteran juga memiliki keindahan alam bawah laut. Desa Pemuteran memiliki terumbu karang dangkal terluas di Bali.
Terumbu karang di sini terjaga dan terawat dengan baik. Kamu bisa menikmati keindahannya, mengingat arus laut di sini terbilang aman dan tenang. Desa Pemuteran juga terkenal sebagai kawasan konservasi laut dengan proyek terumbu karang buatan (Biorock) terbesar di dunia. Berbagai macam bentuk kerumbu karang bisa dinikmati di bawah laut Desa Pemuteran.
Walaupun telah berkembang, namun masyarakat setempat masih memakai peralatan tradisional seperti jaring dan perahu. Hal ini berguna untuk menjaga terumbu-terumbu karang maupun kehidupan bawah laut Desa Pemuteran.
Desa Pemuteran memiliki even tahunan yang bernama Pemuteran Bay Festival. even ini sudah berlangsung sejak tahun 2015 untuk mempromosikan Desa Pemuteran. Pengunjung bisa mendapatkan pengetahuan tentang konservasi maupun biorock di sini.
Setelah menikmat alam bawah laut, pengunjung akan disuguhkan oleh pentas hiburan seperti musik, kesenian daerah, lomba, dan sebagainya. Mereka juga menyediakan sajian-sajian khas Desa Pemuteran maupun desa-desa di sekitarnya. Pemuteran Bay Festival telah masuk sebagai kalender even di Indonesia atau CoE Indonesia, dan banyak dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun mancanegara.
Untuk menuju ke Desa Pemuteran dari Kota Denpasar tidaklah sulit. Karena akses jalannya sangat nyaman untuk dilalui. Perjalanan dari Kota Denpasar bisa ditempuh sekitar 3 hingga 4 jam. Kamu tidak perlu khawatir untuk bermalam di Desa Pemuteran. Karena di desa ini menyediakan berbagai macam akomodasi seperti home stay atau guest house, hotel, dan vila. Jangan lupa berkunjung ya!