5 Mitos Terjadinya Gempa dari Berbagai Negara, Termasuk Bali

Bali percaya dengan mitos Bedawangnala

Bali diguncang gempa yang terasa kuat dan memiliki durasi agak lama, Senin (22/8/2022) lalu. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa dengan kekuatan magnitudo (M) 5,8 tersebut terjadi di 74 kilometer arah tenggara Kuta Selatan, Provinsi Bali.

Gempa secara ilmiah terjadi karena adanya pergerakan pada lempeng bumi dan letusan gunung berapi. Namun di satu sisi, masyarakat percaya mitos tentang penyebab terjadinya gempa secara turun-temurun. Berikut deretan mitos terjadinya gempa dari berbagai negara.

Baca Juga: Makna Gempa Menurut Hindu Bali

1. Mitos Bedawangnala di Bali

5 Mitos Terjadinya Gempa dari Berbagai Negara, Termasuk BaliMitos Bedawangnala. (YouTube.com/yande zetia)

Satu mitos yang cukup populer di Bali adalah terjadinya gempa akibat makhluk mitologi bernama Bedawangnala. Bedawangnala ini berbentuk kura-kura raksana, yang konon dipercaya menopang dan berada di dalam bumi.

Bedawangnala diikat oleh dua ekor naga bernama Anantabhoga dan Basuki. Jika makhluk-makhluk ini bergerak, dipercaya akan menyebabkan gempa bumi. Tradisi masyarakat Bali saat terjadi gempa adalah berteriak sambil mengatakan "Hidup, hidup, hidup." Hal ini bertujuan agar makhluk mitologi tersebut berhenti bergerak sehingga gempa juga turut berhenti.

Baca Juga: Bangli Kawasan yang Rentan Bencana Alam di Bali

2. Mitos Namazu, ikan raksasa dari Jepang

5 Mitos Terjadinya Gempa dari Berbagai Negara, Termasuk BaliMitos ikan Namazu dari Jepang. (YouTube.com/Inaka Adventure)

Jepang adalah negara yang sering mengalami gempa bumi. Jepang memiliki mitos gempa bumi terjadi karena seekor monster atau makhluk yang sangat besar. Nama monster ini adalah Namazu berwujud seekor iklan mirip lele yang berukuran raksasa.

Kashima yang merupakan sosok dewa perang menyegel Namazu di batu yang berada di lapisan lumpur bawah tanah. Jika segel dari Kashima melemah, maka Nazuma akan berontak dengan bergerak kesana-kemari, sehingga menyebabkan terjadinya gempa bumi.

3. Mitos 3 jenis hewan dari India

5 Mitos Terjadinya Gempa dari Berbagai Negara, Termasuk BaliMitos kura-kura dari India dan Tiongkok.(YouTube.com/Object History)

Masyarakat India percaya mitos, bahwa Bumi ditopang oleh tiga jenis hewan yaitu kura-kura, gajah, dan ular kobra. Kura-kura ini berbaring di atas seekor ular kobra. Lalu di atas tempurung kura-kura terdapat gajah yang menopang Bumi.

Masyarakat percaya, jika satu dari hewan-hewan tersebut bergerak, maka akan menyebabkan terjadinya gempa bumi. Mitos ini juga dipercaya oleh masyarakat di Negara Tiongkok.

4. Mitos Dewa Loki dari Skandinavia

5 Mitos Terjadinya Gempa dari Berbagai Negara, Termasuk BaliIlustrasi dewa Loki. (YouTube.com/Marvel Entertainment)

Sebagai penggemar film Avenger tentu saja sudah mengenal Loki, dewa yang merupakan saudaranya dari Thor. Ternyata Loki yang juga disebut sebagai Dewa Norse ini adalah berasal dari mitos di Negara Skandinavia, sebagai penyebab gempa.

Diceritakan, Loki membunuh Dewi Kecantikan dan Cahaya bernama Balder. Akibatnya, ia dikurung di dalam sebuah gua. Bagian atas di kepala Loki terdapat seekor ular yang meneteskan racun. Jika racun ini mengenai wajahnya, maka Loki akan berontak. Hal ini dipercaya akan menyebabkan gempa bumi.

5. Mitos Dewa Ruaumoko dari Selandia Baru

5 Mitos Terjadinya Gempa dari Berbagai Negara, Termasuk BaliMitos dewa Ruaumoko. (opensea.io/NFTYMAORI)

Selandia Baru memiliki mitos terjadinya gempa bumi yang berasal dari Suku Maori, suku asli di negara tersebut. Suku Maori menamakan Bumi ini sebagai Papatuanuku.

Papatuanuku oleh Suku Maori, dipercaya mengandung Dewa bernama Ru atau Ruaumoko. Suku Maori percaya, jika bayi Dewa Ruaumoko sedang bergerak dalam kandungan Papatuanuku, seperti menendang misalnya, maka Bumi akan mengalami guncangan atau terjadi gempa bumi.

Mitos-mitos terjadinya gempa bumi di berbagai negara ini masih dipercaya walaupun berada di masa modern. Tidak ada yang memaksa untuk mempercayai mitos-mitos tersebut. Namun hikmah yang bisa dipetik, khususnya mitos yang berasal dari Bali adalah mengajak seluruh masyarakat untuk selalu eling atau ingat kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta Bumi.

Ari Budiadnyana Photo Community Writer Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya