Sudah Tradisi, Inilah Makna 5 Aktivitas Umat Hindu Bali

Biar kamu gak salah mengartikan dan lebih menghargai

Setiap daerah di Indonesia memiliki ragam aktivitas yang jadi tradisi atau budaya. Seperti yang ada di Pulau Bali. Masyarakatnya memiliki aktivitas yang jadi tradisi keagamaan setiap hari. Tujuannya agar mendapat perlindungan dan berkah dari Tuhan Yang Maha Esa.

Berikut lima aktivitas keagamaan masyarakat umat Hindu yang ada di Bali:

1. Mesodan

Sudah Tradisi, Inilah Makna 5 Aktivitas Umat Hindu Balithepictame.com

Jika melihat rumah-rumah umat Hindu Bali, kamu akan menjumpai cangkir kecil berisi kopi dan jajan yang dihaturkan di sanggah atau pelinggih (Tempat Tuhan bersthana) setiap rumah. Hal ini lazim disebut mesodan.

Aktivitas ini biasanya dilakukan pagi hari sebelum beraktivitas. Sembari menyeduh kopi, masyarakat Bali akan menyediakan cangkir kecil dan piring atau sejenisnya. Kemudian cangkir kecil diisi kopi, dan piring kecil atau sejenisnya diisi jajan.

Kemudian dilengkapi canang dan dupa, soda pun dihaturkan sembari mengucap mantra persembahan dan ngayap (Menggerakkan jari maju mundur). Sodan ini bisa dilungsur (Diambil kembali) saat siang atau sore. Aktivitas ini rutin dilaksanakan setiap hari.

Baca Juga: 5 Keistimewaan Penglipuran Hingga Jadi Desa Paling Bersih di Indonesia

2. Mesaiban

Sudah Tradisi, Inilah Makna 5 Aktivitas Umat Hindu Baliblissfulbali.com

Jika kita jalan-jalan ke Bali, pasti pernah melihat rumah masyarakat Bali di luar (Diwang) terdapat potongan kecil daun pisang berisi nasi dan lauk atau saur. Aktivitas yang dilakukan masyarakat Hindu Bali disebut mesaiban. Setiap habis memasak sebelum makan, umat Hindu akan memotong kecil daun pisang dan ditempatkan di atas nampan.

Kemudian diberi nasi sukla (Nasi yang belum dimakan sehabis memasak) secukupnya dan lauk sukla (Belum dimakan) biasanya juga menggunakan saur, kacang dan garam. Setelah itu dihaturkan di setiap pelinggih dan pekarangan rumah sembari mengucap mantra persembahan serta ngayap.

Tujuannya adalah untuk mengucap rasa syukur atas berkah dan anugrah pangan yang diberikan Tuhan.

3. Mejejaitan

Sudah Tradisi, Inilah Makna 5 Aktivitas Umat Hindu BaliDok.IDN Times/Istimewa

Aktivitas yang sering dilakukan oleh masyarakat Hindu di Bali adalah mejejaitan. Mejejatian merupakan aktivitas membuat sarana upacara untuk keperluan keagamaan. Bahannya terdiri dari slepan (Daun kelapa tua), busung (Daun kelapa muda), Ibung (Sejenis daun mirip lontar) dan semat sebagai perekat yang dibuat dari bambu diiris kecil.

Jenis jejaitan beragam. Mulai jejaitan untuk sesajen upacara kecil (Ceper, celemik, tamas dan lainnya), hingga untuk sesajen upacara besar. Mejejaitan biasanya dilakukan oleh kaum perempuan. Tak heran perempuan Hindu Bali dari usia dini sudah diajarkan teknik mejejaitan, dan dijadikan pembelajaran beberapa sekolah di Bali.

4. Metanding

Sudah Tradisi, Inilah Makna 5 Aktivitas Umat Hindu BaliIDN Times/Irma Yudistirani

Metanding merupakan aktivitas umat Hindu Bali yang sering dilakukan. Yakni membuat atau mengatur sesajen untuk keperluan upacara. Dalam aktivitas sehari-hari, umat Hindu Bali metanding canang atau membuat canang dengan jejaitan ceper atau daun pisang, sebagai wadah, ditambah berbagai bunga di atasnya.

Saat hari raya atau upacara besar membutuhkan sesajen yang kompleks. Metanding pun dilakukan lebih dari satu orang. Biasanya dari sanak saudara. Biasanya metanding dilakukan oleh kaum perempuan yang sejak dini harus dididik agar mahir dalam metanding. Kemampuan menyusun sesajen yang benar menjadi tantangan.

5. Mebanten canang

Sudah Tradisi, Inilah Makna 5 Aktivitas Umat Hindu BaliPixabay.com/keulefm

Aktivitas utama umat Hindu sehari-hari adalah mebanten canang. Hal ini wajib dilakukan sebelum melakukan persembahyangan. Biasanya aktivitas ini dilakukan di sore hari, kecuali saat hari suci tertentu. Sarananya berupa canang, dupa, tirta, sekar atau bunga yang dipasang di pelinggih, serta rarapan berupa biskuit kecil dan permen.

Aktivitas mebanten canang dimulai dari meletakkan canang, sekar, dupa, dan rarapan di pelinggih atau pekarangan rumah, lalu diperciki tirta dan diayap sambil mengucapkan mantra.

Aktivitas ini tidak hanya dilakukan oleh kaum perempuan saja, tetapi juga laki-laki. Setelah selesai baru persembahyangan dimulai.

Demikian aktivitas yang menjadi tradisi sehari-hari umat Hindu Bali. Kita harus bersyukur Indonesia mempunyai keragaman cara dalam meminta anugerah dan perlindungan Tuhan.

Artikel ini pertama kali ditulis oleh I Putu Yoga Sadhu di IDN Times Community dengan judul Mengenal 5 Aktivitas Umat Hindu Sehari-hari di Bali

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya