4 Tradisi Setelah Nyepi di Bali, Jangan Kamu Lewatkan
Tradisinya digelar hari ini ya. Yuk gass ke lokasi!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ngembak Geni merupakan hari suci umat Hindu yang dirayakan sehari setelah Hari Raya Nyepi. Ngembak Geni adalah sebagai penanda berakhirnya pelaksanaan Catur Brata Penyepian (empat pantangan yang wajib ditaati saat Hari Raya Nyepi).
Pada hari ini, umat Hindu biasanya akan saling mengunjungi sanak keluarga dan kerabatnya untuk bersilaturahmi. Beberapa daerah di Bali, melaksanakan tradisi unik pada saat Ngembak Geni ini. Berikut ini deretan tradisi setelah Nyepi di Bali.
1. Omed-omedan di Kelurahan Sesetan
Omed-omedan merupakan tradisi dari Banjar Kaja, Kelurahan Sesetan, Kota Denpasar. Omed-omedan berasal dari Bahasa Bali med-medan yang berarti saling tarik. Omed-omedan dilakukan oleh dua kelompok muda-mudi. Peserta paling depan akan saling menarik, memeluk, bahkan tak jarang hingga salin mencium. Namun, hal ini bukan dilandasi atas hasrat seksual, melainkan sebagai kegembiraan belaka.
Tradisi yang diwariskan secara turun-temurun ini diperkirakan telah ada sejak abad ke-17. Bermula saat raja sedang sakit, beberapa abdi dan warga justru membuat suara gaduh di sekitar puri. Raja yang sakit kemudian menjadi sembuh setelah melihat kegembiraan yang mereka lakukan. Sejak saat itu, raja memerintahkan untuk melaksanakan kegiatan tersebut secara rutin setiap tahunnya.
Saat ini, tradisi Omed-omedan telah menjelma menjadi festival yang sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Kamu tak hanya bisa menonton kegiatan Omed-omedan tersebut saja, melainkan ada banyak kegiatan menarik lainnya. Dari festival kuliner hingga festival musik digelar di area Banjar Kaja.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.