3 Tradisi Ramadan di Bali, Dilaksanakan Setelah Maghrib
Bukti akulturasi budaya di Bali itu sangat banyak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bali memiliki masyarakat mayoritas beragama Hindu. Walaupun begitu, terdapat juga tradisi-tradisi yang berhubungan dengan keberadaan umat Islam di Bali. Tradisi ini biasanya dilakukan oleh warga muslim yang telah menetap secara turun-temurun di Bali.
Beberapa daerah di Bali memiliki tradisi yang dilakukan saat Bulan Ramadan. Seperti apa tradisi tersebut? Simak artikelnya sampai habis ya!
1. Tradisi Megengan
Dilansir situs Nu.or.id, Megengan memiliki arti menahan hawa nafsu, dalam hal ini yang terkait dengan makan, minum, dan lainnya. Tradisi ini dilakukan untuk menyambut Ramadan. Tradisi Megengan dilaksanakan di musala dan masjid di beberapa lokasi wilayah Bali.
Pelaksanaannya dimulai setelah Salat Maghrib. Warga memberikan sedekah makanan atau nasi kotak kepada panitia yang dikumpulkan sejak sore hari. Warga kemudian menuliskan nama-nama leluhur mereka untuk didoakan di secarik kertas yang diberikan oleh panitia.
Nama-nama leluhur ini kemudian dibagi rata kepada panitia pelaksana. Panitia lalu membaca nama-nama leluhur tersebut. Setelah prosesi ini selesai, dilanjutkan dengan pembacaan yasin dan tahlil. Semua peserta laki-laki dan perempuan yang hadir mengikuti prosesi pembacaan Yasin dan Tahlil ini.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.