TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Pura yang Memiliki Titi Ugal-agil di Bali

Titi Ugal-agil mirip Shiratal Mustaqim

Titi Ugal-agil di Pura Tirta Empul, Tampaksiring. (YouTube.com/KQ Legi)

Agama Hindu percaya, bahwa saat seseorang meninggal, rohnya tetap ada. Roh ini akan bereinkarnasi kembali menjadi makhluk yang baru. Namun sebelum ia bereinkarnasi, roh atau atma ini harus menjalani hukuman di neraka sesuai karma semasa hidupnya.

Ada beberapa hukuman yang akan diberikan kepada roh tersebut. Satu di antaranya adalah roh harus melewati Titi Ugal-agil. Apakah itu Titi Ugal-agil?

1. Makna Titi Ugal-agil

Dalam Kakawin Candra Bairawa, Titi Ugal-agil digambarkan sebagai jembatan tali yang bergantung di atas jurang yang dalam. Jurang ini memiliki api yang berkobar sehingga mengeluarkan hawa panas.

Setiap roh yang memiliki dosa semasa hidupnya, harus melewati jembatan Titi Ugal-agil ini. Saat roh melewatinya, jembatan ini akan bergoyang sehingga disebut dengan Ugal-agil (bergoyang). Pijakan Titi Ugal-agil sangat rapuh. Jika roh tidak bisa melewati jembatan ini, maka ia akan terjatuh ke dalam jurang tersebut untuk menjalani hukuman atau siksaan di neraka.

Jika roh berhasil melewati Titi Ugal-agil, maka ia akan mendapatkan kesempatan untuk bereinkarnasi. Beberapa pura di Bali memiliki bangunan sebagai simbol Titi Ugal-agil atau Titi Gonggang. Berikut adalah daftar tiga pura tersebut:

2. Pura Gunung Raung di Desa Taro

Pura Gunung Raung terletak di Banjar Taro Kaja, Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar. Dikutip dari situs Desawisatataro.com, keberadaan Pura Gunung Raung di Desa Taro ini memiliki kaitan dengan perjalanan Dang Hyang Markandya dari Gunung Raung, Jawa Timur, ke Bali.

Setelah membangun Pura Basukihan di area Pura Besakih, Dang Hyang Markandya singgah di Desa Taro untuk membangun pasraman sebagai tempat tinggal. Maha Rsi sakti ini kemudian membangun pura yang diberi nama Pura Gunung Raung. Pura dan asrama ini diyakini mirip dengan yang ada di Gunung Raung.

Saat mengunjungi Pura Gunung Raung di Desa Taro, kamu akan menemukan empat candi bentar yang difungsikan sebagai pintu keluar masuk (pemedalan pura). Candi bentar ini berada di Utara, Selatan, Barat, dan Timur. Titi Ugal-agil terletak di candi bentar yang berada di Utara dan Selatan.

Masyarakat yang datang ke Pura Gunung Raung tidak diperkenankan untuk melewati Titi Ugal-agil ini, karena diyakini sebagai jalan yang digunakan secara niskala oleh Ida Sesuhunan yang ada di pura ini. Jika seseorang melewatinya harus melakukan upacara pecaruan dan upacara guru piduka.

3. Pura Dalem Puri Besakih

Pura Dalem Puri Besakih terletak di kawasan Pura Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem. Dikutip dari Purabesakih.org, Bhatari Durga berstana di Pura Dalem Puri. Pura ini dulunya bernama Pura Dalem Kedewatan.

Diceritakan, bahwa Sri Jaya Kesunu, Raja Bali, menerima sabda dari Bhatari Durga tentang upacara Eka Dasa Rudra, Tawur Kesangan, Galungan, dan lainnya. Bagi umat Hindu di Bali, keberadaan Pura Dalem Puri sangat penting. Setiap umat Hindu yang melaksanakan upacara Pitra Yadnya, memukur atau meproras biasanya akan ke Pura Dalem Puri untuk menuntun roh leluhur yang telah disucikan (Sang Pitara) untuk distanakan di sanggah atau pemerajaan masing-masing.

Pura Dalem Puri memilih pelinggih Titi Gonggang yang terletak di depan pintu masuk Utama Mandala. Pelinggih ini sebagai simbol jalan yang harus dilalui oleh roh untuk masuk ke Pura Dalem Puri atau bereinkarnasi ke bumi. Di sebelah pelinggih Titi Gonggang terdapat Bale Peangen-angen yang berfungsi sebagai tempat roh beristirahat setelah melewati Titi Gonggang.

4. Pura Tirta Empul Tampaksiring

Pura Tirta Empul dikenal sebagai tempat melukat (prosesi mandi suci) yang sangat populer di Bali. Pura ini terletak di Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar. Pura Tirta Empul terdapat mata air suci yang dialirkan ke pancuran kolam pemandian di halaman luar pura.

Mata air ini diyakini memiliki kekuatan magis untuk membersihkan tubuh seseorang dari kekuatan-kekuatan negatif. Tak hanya umat Hindu di Bali, Pura Tirta Empul sering dikunjungi oleh wisatawan domestik dan mancanegara untuk melukat. Pura ini tak pernah sepi pengunjung, terutama pada hari-hari suci agama Hindu seperti Purnama, Banyupinaruh, dan lainnya.

Pura Tirta Empul juga memiliki bangunan berwujud Titi Ugal-agil. Lokasinya berada persis di bawah Istana Presiden Tampak Siring. Terdapat beberapa patung berbentuk manusia sebagai simbol roh yang akan melewati Titi Ugal-agil. Pada bagian tengah terdapat sebuah lubang sebagai simbol jurang yang sangat dalam.

Titi Ugal-agil atau Titi Gonggang tak hanya dikenal dalam ajaran agama Hindu. Agama Islam juga mengenal jembatan ini dengan sebutan Shiratal Mustaqim. Jembatan ini digambarkan sebagai jembatan yang licin yang membentang di atas neraka.

Verified Writer

Ari Budiadnyana

Menyenangi hal-hal baru. Menulis salah satu hobi sejak jaman blog. Menulis apa saja yang ada di hati.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya