4 Keistimewaan Pura Bukit Indrakilla di Kintamani
Pura ini dikaitkan dengan kisah Arjuna dalam Mahabharata
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pura merupakan tempat persembahyangan umat Hindu di Bali, yang memiliki daya tarik tersendiri. Makanya tak heran kalau pulau ini terkenal dengan julukan Seribu Pura. Kalau memang sebagai tempat ibadah, lantas apa sih keistimewaan pura? Mungkin kamu perlu sedikit tahu tentang Pura Bukit Indrakila atau disebut juga dengan nama Pura Indrakila ini.
Puranya terletak di Desa Dausa, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Lokasinya berada di dataran tinggi dengan pemandangan yang sangat indah. Berikut ini keistimewaan Pura Indrakila, dikutip dari Jurnal Maha Widya Bhuwana berjudul Kajian Ideologi Pura Bukit Indrakila di Desa Dausa Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli (Perspektif Etnopedagogi).
Baca Juga: Sejarah Patung Catur Muka, Ikonnya Kota Denpasar
Baca Juga: 5 Pura Bali yang Berada di Atas Bukit, Pemandangannya Indah
1. Pura Indrakila disungsung oleh kelompok Gebog Satak
Setiap pura di Bali memiliki penyungsung atau warga yang bertanggung jawab terhadap sebuah pura. Maka, Pura Indrakila ini disungsung oleh kelompok masyarakat atau banua yang disebut dengan nama Gebog Satak. Gebog Satak terdiri dari sembilan banjar adat yang berada di bawah Desa Dausa dan Desa Satra.
Sebelum pura ini berdiri, Desa Dausa dan Desa Satra termasuk dalam kelompok Gebog Domas yang menyungsung Pura Puncak Penulisan di Desa Sukawana, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.
Sebuah prasasti di Desa Cenigayan menyebutkan, bahwa masyarakat Desa Cenigayan memohon kepada Sang Prabu Anak Wungsu agar Desa Pacenigayan tidak ikut menyungsung Ida Bhatara Mandul Sang Lina di Sukawana. Melainkan, hanya menyungsung Ida Bhatara di Bukit Humintang (Bukit Indrakila). Permintaan ini kemudian disetujui oleh raja yang bertahta pada tahun Saka 983.
Desa Satra juga terdapat prasasti karya Raja Jaya Sakti yang berkuasa pada tahun Saka 1046, untuk menyinggung keberadaan Pura Hyang Api atau Pura Indrakila. Berdasarkan prasasti tersebut, kedua desa yakni Desa Dausa dan Desa Satra, sepakat untuk membangun kembali Pura Bukit Indrakila serta membentuk kelompok Gebog Satak.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.