Gianyar, IDN Times - Media sosial (medsos) di Bali dihebohkan oleh seorang warga negara asing (WNA) perempuan yang bertelanjang dalam pementasan seni tari di puri kawasan Ubud, Kabupaten Gianyar.
Hal itu membuat masyarakat geram, karena aksi tersebut dinilai tidak menghormati seni tari dan budaya Bali yang sedang dipentaskan. Ini sudah kesekian kalinya ada WNA yang berulah di Bali.
Dalam video berdurasi 1:39 detik yang viral di media sosial tersebut, seorang WNA perempuan tampak berjalan kaki dalam keadaan telanjang menerobos pergelaran tari yang dipertontonkan untuk wisatawan.
WNA tersebut lalu berjalan menuju ke pintu gapura puri, dan sempat dihalangi oleh penjaga panggung. Namun WNA itu menanggapinya dengan gerak tari. Karena dinilai tidak pantas, penjaga panggung terus meminta WNA itu untuk tidak berada di gapura.
WNA itu lalu berjalan di panggung, dan menuju ke arah para penonton. Ia lalu kembali berjalan ke panggung menerobos pergelaran tari, dan petugas panggung kembali berusaha menghalaunya naik ke pintu gapura.
Kejadian tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Gianyar, I Made Watha. Perstiwa itu terjadi, Senin (22/5/2023) malam. Satpol PP yang menerima laporan tersebut langsung mengamankan WNA perempuan berinisial DT (28), asal Jerman.
"Kami sempat amankan WNA tersebut," ujar Made Watha, Kamis (25/5/2023).
Rabu (24/5/2023) sekitar pukul 01.00 dini hari, WNA perempuan tersebut langsung dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bangli.
" Yang bersangkutan telah ditangani di RSJ Bangli," ungkap Watha.
Direktur RSJ Bangli Bali, dr Dewa Gede Basudewa, mengatakan kondisi DT sudah bisa diajak berkomunikasi. Dari hasil pemeriksaan dokter, WNA tersebut mengalami gangguan jiwa secara mendadak. Nanti pihaknya akan melakukan komunikasi lebih lanjut, apakah DT memang memiliki riwayat gangguan kejiwaan atau tidak.
"Dia (DT) masih dalam perawatan di RSJ Bangli. Dia kehilangan kemampuan mengendalikan perilaku dan komponen mentalnya," jelas Gede Basudewa.
Pihak RSJ Bangli juga telah berkoordinasi dengan Konsulat Jerman untuk menindaklanjuti warganya.