Denpasar, IDN Times – Jasa Raharja bekerja sama dengan Polri menggelar kampanye keselamatan berlalu lintas di fasilitas pendidikan. Fokusnya, generasi Z Indonesia bisa taat dalam berlalu lintas.
Di Bali sendiri, agenda ini telah digelar di Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar pada Rabu, 9 Agustus 2023. Dalam acara ini, ratusan mahasiswa dari berbagai universitas di Bali mendapatkan materi tentang keselamatan berlalu lintas, pengetahuan berlalu lintas, dan etika berlalu lintas.
Direktur Hubungan Kelembagaan PT Jasa Raharja Munadi Herlambang mengatakan, keterlibatan generasi Z dalam mencegah kecelakaan lalu lintas sangat penting. Mereka dapat mengajak pengendara lain yang seusianya agar berhati-hati dalam berkendara.
Selain itu, dunia kampus memperkuat banyak aspek dalam program safety campaign, antara lain, mampu menggugah kesadaran masyarakat untuk tertib dalam menjaga keselamatan di jalan raya.
Mahasiswa juga berkontribusi nyata dalam mendukung program safety campaign dengan pendekatan data science atau technology, dan social engineering.
“Kalau kita lihat angka kecelakaan lalu lintas didominasi anak-anak muda, terutama generasi Z yang masih kuliah dan SMA,” jelasnya.
Berdasarkan data dari Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Bali, kata Munadi, jumlah kecelakaan lalu lintas selama Operasi Patuh Agung 2022 sebanyak 133 Kejadian. Jumlah ini mengalami peningkatan 78 kejadian atau naik 142 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 hanya 55 kejadian.
Angka kecelakaan yang didominasi anak muda dengan menggunakan kendaraan roda dua ini diakuinya menyebabkan peningkatan jumlah pencairan klaim PT Jasa Raharja pada tahun 2023. Hingga pertengahan tahun 2023 telah mencapai Rp3 triliun untuk kecelakaan roda dua yang didominasi usia produktif.
"Jumlahnya mencapai Rp3 triliun untuk kecelakaan. Kecelakaannya roda dua. Itu mayoritas terjadi di Pulau Jawa dan Bali," lanjutnya.
Sementara itu, Direktur Keamanan dan Keselamatan (Dirkamsel) Korlantas Polri, Brigjen Pol. Ery Nursatari mengatakan safety campaign ini dilakukan mulai PAUD hingga perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Dengan materi tentang keselamatan berlalu lintas, pengetahuan berlalu lintas, dan etika berlalu lintas. Dan dengan harapan agar para generasi muda ini menjadi agen perubahan.
"Tidak hanya PAUD, SMA. Kami sudah masuk pondok pesantren," jelasnya.
Saat ini kondisi Indonesia adalah meningkatnya jumlah kendaraan tidak seimbang infrakstruktur yang ada, meski pemerintah telah mengupayakan menambah infrastruktur. Oleh karena itu, dia menilai, pembinaan generasi muda agar taat berlalu lintas menjadi hal yang penting.