[BREAKING] BJ Habibie Meninggal, Putra Kedua: Jantungnya Menyerah

Pada era pemerintahannya, Habibie berhasil mengesahkan Undang-undang (UU) Anti Monopoli atau UU Persaingan Sehat. Selain itu juga melakukan perubahan UU Partai politik, dan yang menjadi karya besar pada era Habibie adalah dia berhasil melahirkan UU Otonomi Daerah.

Undang-undang yang berhasil disahkan oleh Habibie tentu saja membawa dampak sangat besar untuk situasi dan kondisi Indonesia usai berakhirnya orde baru. Gejolak disintegrasi sisa warisan orde baru berhasil diredam berkat UU Otonomi Daerah.

BJ Habibie kelahiran dari Pare-Pare, Sulawesi Selatan, tanggal 25 Juni 1936. Ia merupakan anak keempat dari delapan bersaudara. Ketika usianya 14 tahun, tepatnya pada September 1950, ia kehilangan sang ayah, Alwi Abdul Jalil Habibie, yang meninggal akibat serangan jantung.

Habibie lantas hidup bersama saudara-saudaranya di bawah asuhan sang ibunda, RA Tuti Marini. Ketika berusia 26 tahun, ia meminang seorang gadis bernama Hasri Ainun Besari, yang kemudian dikenal sebagai Ainun Habibie, dan menikah pada 12 Mei 1962. Mereka dikaruniai dua orang putra bernama Ilham Akbar Habibie dan Thareq Kemal Habibie.

Habibie menjabat sebagai presiden pascapengunduran diri Soeharto yang didesak mundur oleh rakyat Indonesia tahun 1998. Masa Orde Baru selesai, Habibie memimpin jalannya masa reformasi.

Kala itu ia memberikan nama kabinetnya dengan sebutan Kabinet Reformasi Pembangunan. Selama 17 bulan, Habibie berkesempatan menjadi orang nomor satu di Indonesia.

Usai menjabat, Habibie digantikan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau yang lebih akrab disapa Gus Dur.