8 Potret Baksos Motor Besar Indonesia Wilayah Bali, Berbagi Bersama

MBI wilayah Bali juga mendukung warga di dua kabupaten yaitu Buleleng dan Jembrana dengan memberikan bibit ikan lele. Ada sebanyak 3.000 bibit lele dan 100 ekor bibit ayam yang disumbangkan di Kabupaten Buleleng. Selain itu, sebanyak 12.500 bibit lele diberikan kepada masyarakat Jembrana.

“Bibit semuanya. Kami support dari awal itu membuat baksi sosial berkesinambungan. Karena kan biasanya bakti sosial ini apa yang kita berikan biasanya hanya bisa bertahan satu minggu saja,” jelas Gde Maha.

Bantuan juga diberikan untuk 10 orang musisi tuna netra di Kabupaten Gianyar. “Jadi musisi jalanan tuna netra. Karena kan pandemik ini efeknya keras bagi mereka. Istilahnya, teman-teman tuna netra ini kan (musisi) melakukan aktivitas bekerja kan karena ada event. Sedangkan selama pandemik kan tidak ada event,” jelas Gde Maha didampingi Wakil Ketua MBI Bali, Eddy Sosiawan Thaif.

Bantuan sembako diberikan kepada beberapa masyarakat di 8 kabupaten dan 1 kota madya di wilayah Provinsi Bali. Dana yang terkumpul mencapai Rp88.661.000. Bantuan sembako ini menyasar sekitar 1.000 orang lebih di wilayah Bali. Diperkirakan bantuan tersebut cukup untuk digunakan hingga 10 hari.

“Sembako ya. Ya bahan pokok. Ada berasnya, ada telur, yang bisa untuk panganlah,” ungkap Gde Maha.

Selain itu, rider-rider moge ini juga memiliki agenda membagikan nasi bungkus di beberapa wilayah di Kota Denpasar. Dalam satu jam, diperkirakan 1.000 bungkus nasi telah diberikan kepada masyarakat.

Agenda sunatan massal diikuti oleh setidaknya 25 anak dari berbagai kalangan.  Acara yang diselenggarakan atas kerja sama dengan Kesdam IX/Udayana tersebut berlangsung mulai pukul 10.30 Wita. 

“Kami buka umum. Ada panitia,” jelas Gde Maha. Dalam pelaksanaannya, anak laki-laki yang disunat ini juga didampingi oleh orangtua mereka.

Sedangkan kegiatan donor darah dilakukan mulai pukul 14.00 Wita yang diikuti oleh lebih dari 26 orang.

“Teman-teman biker yang supporting pada kegiatan baksos sebelumnya, kalau ada yang mau donor darah dipersilakan," ucap Gde Maha. 

Pelaksanaan screening katarak juga terselenggara atas dukungan dari Kesdam IX/Udayana dan terbuka untuk umum. Mereka yang memerlukan operasi, difasilitasi oleh pihak Kesdam tanpa dipungut biaya.

“Jadi di sini screening-nya. Jadi kalau memang bisa diobati, akan diobati. Diberikan obat. Tapi kalau dioperasi, harus dioperasi di Kesdam IX/Udayana. Itu gratis,” jelasnya.

Gde Maha mengungkapkan bahwa pelaksanaan baksos tersebut guna mendorong ekonomi kerakyatan, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan pariwisata. Terlebih saat masa pandemik ini, di mana kegiatan pariwisata di Bali mati.

“Yang lebih banyak melakukan kegiatan bergerak adalah sosial dari teman-teman biker sebenarnya,” katanya. UMKM yang disupport oleh pihak MBI merupakan UMKM milik warga Kuta, Kabupaten Badung.

Sementara itu, Pembina MBI Wilayah Bali, Komandan Denpom IX/3 Denpasar, Letkol CPM Yudhi Efrima Surya, menyampaikan bahwa kegiatan ini bagian dari menyatukan rekan-rekan yang memiliki klub motor dengan melakukan aksi bersama membantu masyarakat yang terdampak.

“Kalau kegiatannya sendiri dan hasilnya juga kecil. Namun kalau berbanyak, tentu hasilnya besar dan juga tidak terasa. Karena semuanya berpartisipasi dalam berbagi,” ungkapnya.