Polda Bali Siapkan 12.000 Personel untuk Pengamanan KTT G20

30 Des 2021, 11:52 WIB

Kedatangan delegasi KTT G20 di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. (Dok. IDN Times / Humas bandara)

Denpasar, IDN Times - Terpilihnya Bali menjadi lokasi penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi G20 (KTT G20) pada Oktober 2022 mendatang mendapatkan dukungan dari semua pihak. Sejak para delegasi mendarat di Pulau Dewata, berbagai persiapan dilakukan, baik dari segi pengamanan maupun penyediaan jalur khusus.

Persiapan menyambut event internasional di tengah pandemik ini juga mendapat perhatian khusus dari Presiden Joko “Jokowi” Widodo dan jajaran menterinya. Mereka beberapa kali datang ke Bali untuk memastikan dan meninjau langsung kesiapan Bali menyambut event G20.

1. Event Presidensi G20 dimulai pada Desember 2021 hingga November 2022

Kedatangan delegasi KTT G20 di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. (Dok. IDN Times / Humas bandara)

Polda Bali menyiapkan 12.000 personelnya untuk mendukung kegiatan presidensi G20 mendatang. Wakapolda Bali, Brigjen Pol I Ketut Suardana, menyampaikan bahwa rangkaian event Presidensi G20 dimulai pada Desember 2021 hingga November 2022.

"Salah satu event yang telah terlaksana yaitu event Finance and Central Bank Deputies (FCBD), berlangsung dari tanggal 9 sampai 10 Desember 2021," jelas di Mapolda Bali, Rabu (29/12/2021) .

Dalam hal ini, Kapolda Bali juga mendukung kegiatan G20 melalui rehabilitasi dan restorasi hutan mangrove yang ada di Desa Nelayan Wana Segara Kertih Kedonganan, Kabupaten Badung, dengan penanaman sebanyak 1.500 pohon bakau.

2. Siapkan jalur khusus di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai

Kedatangan delegasi KTT G20 di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. (Dok. IDN Times / Humas bandara)

Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Faik Fahmi, menyampaikan bahwa Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai sebagai pintu gerbang udara utama Pulau Bali juga menjadi pintu gerbang utama dalam transportasi udara delegasi G20. Karenanya, telah disiapkan jalur khusus bagi delegasi G20, baik di terminal internasional maupun domestik.

“Secara prinsip siap untuk mendukung penyelenggaraan KTT G20 2022. Kami secara khusus menyiapkan alur khusus di terminal internasional dan domestik yang diperuntukkan bagi delegasi,” ungkapnya di sela-sela acara kunjungan kerja Menteri BUMN, Erick Thohir, pada Selasa (28/12/2021).

3.Siapkan fasilitas gedung VIP di bandara untuk delegasi VIP I

Kedatangan delegasi KTT G20 di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. (Dok. IDN Times / Humas bandara)

Faik menyampaikan untuk delegasi VIP I yakni Presiden RI, kepala negara, serta kepala pemerintahan negara peserta KTT, dan untuk delegasi VIP II yang terdiri dari pejabat negara setingkat menteri negara peserta KTT, telah disiapkan fasilitas Gedung VIP. Di gedung VIP ini disiapkan mekanisme pemeriksaan kesehatan, imigrasi, dan bea cukai.

“Kami juga telah mengalokasikan parking stand untuk tempat parkir khusus pesawat kenegaraan yang akan ditumpangi oleh delegasi VIP," tambahnya.

Dalam mendukung kelancaran arus kedatangan delegasi, juga disediakan personal helper khusus delegasi G20. Sedangkan untuk titik masuk (entry point) selain gedung VIP, juga disediakan tiga titik masuk lainnya yaitu:

Melalui terminal internasional

Kedatangan delegasi melalui terminal kedatangan internasional, delegasi akan melewati jalur khusus yang telah disiapkan fasilitas thermo scanner (pendeteksi suhu tubuh). Lalu delegasi akan menjalani sejumlah tes pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), yaitu pemeriksaan kelengkapan dokumen kesehatan syarat penerbangan, RT-PCR, serta pemeriksaan kesehatan lanjutan jika diperlukan.
Delegasi yang dinyatakan sehat akan memasuki area imigrasi, baggage claim, bea cukai, dan holding area sebelum menuju ke area penjemputan.

Melalui terminal domestik

Kedatangan melalui terminal kedatangan domestik, delegasi akan menjalani pemeriksaan kesehatan melalui thermo scanner dan pemeriksaan dokumen kesehatan syarat penerbangan oleh KKP, Angkasa Pura I, bersama stakeholder terkait. Peningkatan sistem pemeriksaan kesehatan delegasi juga lebih mudah, termasuk digitalisasi dokumen kesehatan yang terintegrasi.