Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hari Baik Menurut Hindu Bali 15 September 2025, Saatnya Mencari Nafkah

ilustrasi bekerja (pexels.com/Kaboompics)
ilustrasi bekerja (pexels.com/Kaboompics)

Selamat pagi semuanya, semoga kabar baik dan sehat selalu ya. Pagi ini pada Senin, 15 September 2025 ada berbagai ramalan hari baik menurut Hindu Bali berdasarkan Kalender Bali Digital. Ramalan pertama ada amertayoga merupakan hari baik untuk membangun, mencari pengupa jiwa atau nafkah, dan memulai suatu usaha atau perusahaan. 

Sementara hari banyu urug adalah hari baik untuk membuat bendungan. Namun, tidak baik untuk membuat sumur. Penasaran gimana ramalan hari baik lainnya? Yuk langsung saja baca di bawah ini.

Baik membuat alat perangkap berburu

ilustrasi berburu di alam (pixabay.com/furry_portraits)
ilustrasi berburu di alam (pixabay.com/furry_portraits)

Kala kutila manik adalah hari baik untuk membuat ranjau, pagar, rintangan, lubang penghalang maupun pemisah, dan alat perangkap untuk berburu. Hari ini juga baik untuk pelaksanaan upacara Bhuta Yadnya. 

Sementara, kala graha merupakan hari baik untuk membangun perumahan. Kala bregala artinya tidak baik sebagai dewasa ayu

Tidak baik memindahkan orang sakit

ilustrasi sakit malaria (unsplash.com/Alexander Grey)
ilustrasi sakit malaria (unsplash.com/Alexander Grey)

Kala sor merupakan hari yang tidak baik untuk bekerja hubungannya dengan tanah seperti membajak, bercocok tanam, dan membuat terowongan. Kala temah adalah hari yang tidak baik untuk dewasa ayu. 

Kala sudukan adalah hari yang tidak baik untuk memindahkan orang sakit dan menunjukkan unsur perombakan. Kala suwung merupakan hari yang tidak baik untuk dewasa ayu dan tidak baik berkunjung. 

Baik mencari burung

ilustrasi burung kaktus wren (pixabay.com/Francisco Corado Rivera)
ilustrasi burung kaktus wren (pixabay.com/Francisco Corado Rivera)

Sri tumpuk merupakan hari baik untuk mencari burung (mepikat). Panca prawani adalah hari yang tidak baik dipakai dewasa ayu. Salah wadi adalah hari yang tidak baik untuk melakukan Manusa Yadnya, seperti wiwaha, mapendes, potong rambut, dan sebagainya.

Termasuk tidak baik melaksanakan upacara Pitra Yadnya, misalnya penguburan, atiwa-tiwa atau ngaben, nyekah, ngasti, dan lainnya. Pararasan: Aras Kembang, Pancasuda: Satria Wirang, Ekajalaresi: Buat Suka, Pratiti: Widnyana.

Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us

Latest News Bali

See More

Waspada Gelombang 6 Meter di Wilayah Bali Tiga Hari ke Depan

15 Sep 2025, 08:45 WIBNews