Badung, IDN Times - Insiden Pesawat Wings Air yang terjadi di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, pada Selasa (31/5/2022) lalu, memerlukan waktu yang lama untuk evakuasi.
Dalam kejadian tersebut roda pesawat masuk ke dalam lubang saluran air saat mengangkut 68 penumpang dari Lombok. Berikut fakta-fakta Wings Air terperosok ke saluran air di Bandara Ngurah Rai, Bali:
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan, pada Rabu (1/6/2022), menyampaikan bahwa Pesawat Wings Air dengan nomor penerbangan IW 1963 sebelumnya terbang dari Lombok menuju Denpasar Bali dengan mengangkut sebanyak 68 penumpang. Kemudian pesawat mendarat pukul 14.21 Wita di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
"Adapun sebanyak 68 penumpang di dalam pesawat tersebut semuanya dalam keadaan selamat dan baik-baik saja. Penanganan penumpang dan kru dilakukan evakuasi menuju ke Terminal Kedatangan Domestik oleh petugas bandara dengan lancar,” ungkapnya.
Insiden ini menyebabkan roda bagian belakang pesawat kanan dan kiri masuk ke dalam penutup gorong-gorong pada saat taxi in menuju parkir stand. Berdasarkan informasi yang dihimpun, penerbangan pesawat ini di bawah kendali pilot dengan inisial AA dan Co pilot berinisial DD, dengan rute Lombok Praya-Denpasar.
Proses evakuai dilakukan pada Selasa (31/5/2022) pukul 15.30 Wita dan berlangsung hingga malam hari pukul 23.59 Wita.
Atas kejadian tersebut Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah melakukan investigasi. Pemeriksaan dilakukan pada Rabu (1/6/2022) sejak pukul 11.00 Wita. Pihak bandara sempat melakukan sterilisasi area Apron 37-40. Disebutkan bahwa pesawat tersebut melintasi area yang tidak didesain untuk dilalui pesawat.
"Salah satu operator penerbangan mendarat tepat pukul 14.21 Wita. Diperintahkah oleh Air Traffic Controller untuk parkir di A41 melalui taxi way NW7. Dalam proses menuju parkir, pesawat melintas di saluran air tertutup. Di mana tidak didesain untuk dilalui pesawat, sehingga roda pesawat masuk atau terjerambak di saluran air," jelasnya.
Akibat kejadian ini, operasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai relatif tidak terdampak secara signifikan, baik take off maupun landing pesawat.