Dua Bulan Tak Melaut, Nelayan di Tabanan Kerja Serabutan

Menurut Wita, di daerahnya yaitu Yeh Gangga, Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan terdata ada 80 nelayan. Namun hanya enam orang yang nekat melaut.

"Saat ini sedang musim lobster. Harganya saat ini mencapai Rp460 ribu per kilogram," ujarnya.

Selama melaut di tengah cuaca buruk, Wita mengaku hasil tangkapan lobster rata-rata antara dua sampai tiga kilogram. Wita berharap di tengah banyaknya nelayan yang tidak bisa melaut, ada bantuan dari pemerintah.

Wita melanjutkan, para nelayan di daerahnya yang tidak melaut kebanyakan mencari uang tambahan dengan mencari botol plastik untuk dijual kembali.

Hal yang sama dipaparkan nelayan di Kecamatan Selemadeg, I Gede Agus Hermawan. Menurutnya, nelayan di daerahnya sudah dua bulan tidak melaut karena cuaca buruk. Ketua Kelompok Nelayan KUB Shindu Merta ini memaparkan jika para nelayan saat ini bekerja serabutan seperti petani, hingga tukang bangunan. Diakuinya, pendapatan kerja serabutan ini tidak seberapa.

"Penghasilan tidak seberapa. Cukup buat bertahan saja untuk makan keluarga. Untuk kebutuhan lain tidak mencukupi," katanya.

Ia melanjutkan, saat ini sedang musim tangkap ikan pancingan sepeti teribang (trevally) dan GT (Giant Trevally). Jenis ikan ini populer di kalangan pemancing. Menurut Agus, cuaca diprediksi akan membaik pada Agustus.

"Kayaknya bulan Agustus nanti cuaca bagus," harapnya.