2. Jaba puranya ditata apik dan asri

IDN Times/Diantari Putri

Pintu masuk untuk menuju Pura Dalem Tohjaya awalnya hanya bagian utara seperti gambar pertama di atas. Namun sekarang, penataan puranya diperluas. Ada jaba pura atau halaman luar pura sebelah barat yang mulai ditata. Menurut Jero Mangku Gede Putu Merta selaku pangempon (Penanggung jawab pura), penataan taman dan pura dimulai sejak tahun 2010.

Secara perlahan namun pasti, wajah Pura Dalem Tohjaya kini semakin asri. Jaba Pura yang baru ditata itu benar-benar menawarkan keindahan sebuah taman idaman. Rumputnya yang hijau bikin hati ingin berlama-lama di sana.

3. Jaba tengahnya juga tidak kalah asri

IDN Times/Diantari Putri

Setelah memanjakan mata dengan pemandangan hijau di jaba Pura Dalem Tohjaya, selanjutnya jaba tengah atau halaman tengah pura ini juga tidak kalah apik. Biasanya halaman ini adalah tempat yang pas untuk bercengkrama, sembari menunggu waktu untuk sembahyang bersama bagi umat Hindu. Apalagi ketika matahari mulai terbenam, dan panas mentari tak menyengat lagi.

Jaba tengah ini terhubung langsung dengan pintu masuk dari arah utara. Tentu saja, penataannya tak berbeda jauh. Seperti rumput hijau dan lampunya yang terpasang tiap sudut di jaba tengah. Perawatannya pun sangat diperhatikan oleh Jero Mangku di sana. Setiap harinya, seluruh halaman dibersihkan, rumputnya disiram agar selalu hijau. Sehingga keasriannya tetap terjaga.

4. Ini dia jeroan atau halaman utama Pura Dalem Tohjaya

IDN Times/Diantari Putri

Pada bagian utama, yakni jeroan atau halaman utama pura, kalian akan melihat bangunan pura kuna. Bangunan pura yang terbuat dari bata merah merupakan peninggalan nenek moyang sejak berabad-abad lalu, dan masih tegak berdiri hingga kini. Selain itu, ada juga beberapa bagian pura yang direstorasi. Pada bagian pojok pura, ada sebuah pohon kepuh yang sangat besar dan berusia sangat tua.

Halaman utama pura ini sangat bersih. Hampir tidak ada sampah yang berserakan di areal tempat persembahyangan tersebut. Bahkan umat yang datang pun rasanya malu untuk mengotori tempat ini saking bersihnya. Wah, ini bisa jadi contoh untuk tempat-tempat lainnya.

5. Jero Mangku mendedikasikan diri sepenuhnya untuk merawat pura

IDN Times/Diantari Putri

Penataan Pura Dalem Tohjaya tidak lepas dari peran Jero Mangku Gede Putu Merta selaku pangempon atau yang bertanggung jawab merawat pura. Jero Mangku Gede membiayai sendiri penataan pura tersebut.

Mulai dari membeli rumput, lampu-lampu taman, hingga keperluan lainnya. Tidak menerima bantuan sosial apapun untuk perbaikan pura. Dia hanya mengandalkan rezeki yang didapatnya dari pekerjaannya sebagai pegawai di Biro Kesra Setda Provinsi Bali. Serta, dana punia dari umat yang sembahyang di sana.

Jero Mangku Gede mengaku, melalui komunikasi bathin dengan Tuhan yang bersthana di sana, Jero Mangku Gede hanya perlu tulus dan kesabaran dalam menjalani semuanya. Penataan sejak tahun 2010, ia lakukan perlahan dan hasilnya terlihat sekarang. Usai bekerja untuk pemerintahan, Jero Mangku Gede lebih banyak menghabiskan waktu di pura. Menggarap sedikit demi sedikit penataan Pura Dalem Tohjaya.

"Bila penataan pura ini terlalu dipikir, dananya harus keluar berapa, maka akan menjadi beban. Bayangkan, beli rumput per meter dan lampu-lampu itu tidak murah. Yang diperlukan adalah menjalaninya dengan tulus dan ikhlas. Sedikit demi sedikit, tidak terasa, pasti akan terwujud," ujarnya.

Bagi Jero Mangku Gede, bukan harta benda, kedudukan ataupun kekuasaan yang tak ternilai, melainkan Pura Dalem Tohjaya adalah hartanya yang paling berharga. Karena itu, ia merawat dengan sepenuh hati pura kuno yang diwariskan oleh leluhurnya itu.

Semangat dan dedikasinya patut ditiru ya, guys. Semoga pura lainnya yang ada di Bali juga tak kalah asri seperti Pura Dalem Tohjaya.