Desa Bungamekar Evaluasi Pengawasan DTW Usai Heboh Video Asusila WNA

15 Des 2025, 19:08 WIB

Wayan Antara

Lokasi yang diduga menjadi tempat WNA membuat video asusila di Pantai Kelingking. (Dok. Istimewa)

Intinya sih...

Pengawasan di destinasi populer diperketat, termasuk Pantai Kelingking, Broken Beach, dan Angel’s Billabong.
Meski video lama, pelaku harus diproses hukum sesuai undang-undang terkait tindakan pornografi di kawasan publik.
Wabup Klungkung usul pemasangan CCTV di seluruh Destinasi Tujuan Wisata (DTW) untuk langkah pencegahan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Klungkung, IDN Times - Pemerintah Desa Bungamekar, Kecamatan Nusa Penida, melakukan evaluasi pengawasan di sejumlah destinasi wisata menyusul kembali beredarnya video asusila yang diduga direkam di kawasan Pantai Kelingking. Berdasarkan hasil penelusuran aparat kepolisian, video tersebut bukan peristiwa baru dan diketahui telah beredar sejak tahun 2022.

Perbekel Desa Bungamekar, I Wayan Yasa, mengatakan pihaknya baru mengetahui keberadaan video tersebut setelah kembali ramai diperbincangkan di media sosial. Setelah berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas dan aparat kepolisian, diperoleh informasi bahwa video tersebut merupakan unggahan lama yang kembali dimunculkan.

“Dari hasil penelusuran kepolisian, video tersebut bukan kejadian baru. Diperkirakan sudah beredar sejak tahun 2022 dan sekarang kembali diunggah,” ujar Yasa, Senin (15/12/2025).

1. Pengawasan di destinasi populer akan diperketat

Lokasi yang diduga menjadi tempat WNA membuat video asusila di Pantai Kelingking. (Dok. Istimewa)

Meski demikian, Yasa menegaskan pihak desa tidak menyepelekan persoalan tersebut. Pemerintah desa bersama desa adat dan aparat keamanan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengawasan di kawasan destinasi wisata yang berada di wilayah Desa Bungamekar.

Sejumlah objek wisata yang menjadi fokus perhatian antara lain Pantai Kelingking, Broken Beach, dan Angel’s Billabong. Ketiga destinasi tersebut merupakan ikon pariwisata Nusa Penida yang setiap harinya dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara.

“Kami akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah, Satpol PP, serta kepolisian untuk memperketat pengawasan aktivitas wisatawan, khususnya di titik-titik yang rawan disalahgunakan,” katanya.

2. Meski video lama, pelaku harus diproses hukum

Ilustrasi borgol. (IDN Times/Mardya Shakti)

Sementara itu, meskipun video tersebut disebut berasal dari kejadian lama, jajaran Polsek Nusa Penida tetap melakukan penyelidikan lanjutan guna melacak pihak-pihak yang terlibat dalam video asusila tersebut.

Wakil Bupati Klungkung, Tjokorda Gede Surya Putra, menegaskan bahwa tindakan pornografi di kawasan publik, terlebih di destinasi wisata, merupakan pelanggaran hukum yang tidak dapat ditoleransi.

“Perbuatan pornografi jelas melanggar undang-undang. Siapa pun pelakunya harus diproses sesuai hukum agar memberikan efek jera,” tegasnya.

3. Wabup Klungkung usul pemasangan CCTV

Ilustrasi CCTV (Unsplash.com/Max Böhme)

Sebagai langkah pencegahan, Wabup Tjok Surya mendorong pemasangan kamera pengawas (CCTV) di seluruh Destinasi Tujuan Wisata (DTW), terutama di lokasi yang dinilai rawan. Ia juga mengajak masyarakat sekitar untuk aktif menjaga lingkungan wisata agar tetap aman.

"Ke depan setiap destinasi wajin dipasang CCTV, untuk mempermudah pengawasan," ungkapnya