Potret Kura-Kura Moncong Babi, Terbang ke Papua dari Bali
Kura-kura Moncong Babi ditranslokasikan ke Papua. (Dok.IDN Times/BKSDA Bali)
Denpasar, IDN Times - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) kembali melakukan translokasi 60 ekor Kura-Kura Moncong Babi tahap V ke Papua, Senin (5/6/2023) kemarin. Puluhan Kura-Kura Moncong Babi tersebut dimuat dalam 15 box, dan diangkut menggunakan pesawat Airfast yang difasilitasi oleh PT Freeport Indonesia, melalui Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. Satwa ini merupakan hasil pengamanan dan dititiprawatkan untuk sementara waktu di Bali.
1. Sebanyak 220 ekor Kura-Kura Moncong Babi sudah diberangkatkan
Kura-kura Moncong Babi ditranslokasikan ke Papua. (Dok.IDN Times/BKSDA Bali)Kepala BKSDA Bali, R Agus Budi Santosa, mengatakan sebelumnya BKSDA Bali telah memberangkatkan 220 ekor Kura-Kura Moncong Babi, yang terdiri dari:
- Tahap I pada 8 Mei 2023 sejumlah 40 ekor (10 box)
- Tahap II pada 15 Mei 2023 sejumlah 60 ekor (15 box)
- Tahap III pada 22 Mei 2023 sejumlah 60 ekor (15 box)
- Tahap IV pada 29 Mei 2023 sejumlah 60 ekor (15 box)
- Tahap V pada 5 Juni 2023 sejumlah 60 ekor (15 box).
Agus mengatakan, translokasi Kura-kura Moncong Babi tahap V ke habitat aslinya ini diharapkan dapat berperan terhadap terjaganya keseimbangan lingkungan.
2. Kura-kura Moncong Babi masih tersisa ratusan ekor
Kura-kura Moncong Babi ditranslokasikan ke Papua. (Dok.IDN Times/BKSDA Bali)Saat ini, Kura-kura Moncong Babi tersebut masih tersisa 220 ekor, yang rencananya akan dikirim Senin pekan depan. Tahap translokasi diperkirakan masih 4 kali lagi.
"Setiap hari Senin dengan jumlah yang sudah ditentukan dari pihak Airfast sebanyak 15 box (60 ekor). Sampai satwa Kura-kura Moncong Babi habis terkirim dengan kurang lebih 4 kali pengiriman lagi," jelas Agus
3. Hasil sitaan tahun 2015 di Pelabuhan Gilimanuk
Kura-kura Moncong Babi ditranslokasikan ke Papua. (Dok.IDN Times/BKSDA Bali)Kura-kura Moncong Babi atau Labi-Labi tersebut merupakan hasil sitaan kegiatan penyelundupan yang terjadi pada tahun 2015 di Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana. Kemudian dititiprawatkan di Taman Safari Indonesia III Gianyar.
"Translokasinya baru bisa direalisasikan pada tahun 2023," terang Agus.
Apa yang menjadi kendala translokasi ini? Agus mengatakan, translokasi ini mempertimbangkan aspek kesehatan kondisi satwa, biaya, dan persiapan teknis.
