TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

TPA Sente Menggunung Lagi, Masih Ada yang Buang Sampah Organik di Sini

TPA ini untuk sampah residu saja semeton

Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, ketika meninjau TPA Sente. (IDN Times/Wayan Antara)

Klungkung, IDN Times - Kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sente di Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung semakin overload. Sampah terus menggunung meskipun TPA terbesar di Klungkung tersebut hanya diperuntukkan untuk membuang sampah residu.

Bupati Klungkung, I Nyoman Suiwirta, memperingatkan setiap desa di wilayahnya agar segera membuat tempat pengolahan sampah secara mandiri.

Baca Juga: Limbah Medis RSUD Klungkung Naik 20 Persen per Bulan Selama Pandemik

1. Baru 15 desa di Kabupaten Klungkung yang memiliki tempat pengolahan sampah secara mandiri

IDN Times/Wayan Antara

Pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Klungkung mengakui dari 49 desa di Klungkung daratan, baru ada 15 desa yang mampu melakukan pengolahan sampah secara mandiri. Sisanya masih membuang sampah di TPA, tanpa dipilah.

"TPA ini hanya untuk membuang sampah residu saja. Kalau sampai terus-terusan seperti ini maka tidak bisa ditampung lagi," ujar Suwirta, Senin (1/3/2021).

Menurutnya, kondisi TPA Sente yang sudah overload ini menjadi peringatan bagi semua desa, supaya mengedukasi masyarakat agar membiasakan diri memilah sampah dari sumbernya. Ia juga terus mempringatkan desa agar segera membuat tempat engolahan sampah secara mandiri.

"Tahun ini dana alokasi desa sudah harus diprioritaskan untuk pengentasan kemiskinan dan pengelolaan sampah. Tidak ada alasan lagi, desa tidak bisa olah sampah secara mandiri," katanya.

2. Pemkab akan turun tangan apabila pihak desa tidak mampu mengedukasi masyarakat supaya memilah sampah

IDN Times/Wayan Antara

Suwirta menilai, mengedukasi masyarakat itu penting karena pemilahan menjadi dasar awal untuk pengelolaan sampah. Selain itu, pemilahan merupakan cara untuk mengurangi gunungan sampah di TPA Sente.

"Masalah sampah ini krusial sekali, sangat penting. Masyarakat harus mulai membiasakan untuk pilah sampah dari rumah. Jika tidak memulai kebiasaan seperti ini, desa juga sulit melakukan pengelolaan sampah," ungkap Suwirta.

Berita Terkini Lainnya