TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jelang Vaksinasi, Ini Pesan Penyintas COVID-19 Untuk Masyarakat

Gubernur Bali akan divaksin Kamis besok di RSBM

ilustrasi penyuntikan vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Klungkung, IDN Times - Provinsi Bali akan melaksanakan vaksinasi COVID-19 di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rumah Sakit Bali Mandara (RSBM), Jalan Bypass Ngurah Rai Nomor 548 Sanur Kauh, Kota Denpasar. Rencananya, Gubernur Bali, Pangdam, Kapolda Bali, dan lainnya menjadi orang pertama yang akan divaksin mulai pukul 08.30 Wita di halaman belakang RSBM. Bali sendiri menerima 51 vial vaksin Sinovac, dan tercatat ada 30.320 tenaga kesehatan (Nakes) yang akan mendapatkan vaksinasi pertama.

Kabupaten Klungkungsendiri akan mendapatkan distribusi sekitar 1600 vial pada tahap pertama. Berikut ini tanggapan para nakes di Klungkung menjelang vaksinasi COVID-19:

Baca Juga: Seperti Inilah Skenario Proses Vaksinasi COVID-19 di RSUD Tabanan

Baca Juga: [BREAKING] Efek Samping Vaksin Sinovac, Nyeri Hingga Diare 

1. Rata-rata para nakes menyatakan siap untuk divaksin. Namun masyarakat umum masih ragu

Ilustrasi Suntikan (IDN Times/Arief Rahmat)

Sasaran utama vaksinasi COVID-19 adalah para nakes. Ketika dimintai tanggapannya menjelang vaksinasi, para nakes di Klungkung rata-rata menyatakan kesiapannya untuk divaksinasi terlebih dahulu. Seperti Putu WS, seorang perawat di RSUD Klungkung. Ia telah mengisi data sebagai penerima vaksinasi COVID-19.

"Kalau kami yang tenaga medis saja tidak siap, bagaimana masyarakat umum? Nanti pandemik ini tidak kunjung berakhir. Kalau masyarakat ragu divaksinasi," kata Putu WS.

Keyakinnya itu semakin bertambah setelah Badan Pengawas Obat dan Minuman Pusat (BPOM) mengeluarkan izin edar untuk vaksin Sinovac.

Hal serupa diungkapkan oleh Ni Kadek Puspita, nakes lain di Klungkung. Ia mengaku sangat siap menerima vaksin COVID-19.

"Kebetulan saya juga memenuhi syarat, seperti umur dan tidak ada sakit penyerta. Astungkara siap dan semua baik-baik saja," jelasnya.

Ia juga mengakui jika di tengah masyarakat masih ada yang ragu-ragu, namun tidak demikian bagi nakes. Apalagi nakes yang merawat langsung pasien COVID-19.

"Kami sebenarnya memaklumi ada masyarakat yang ragu divaksin atau tidak percaya COVID-19. Ini karena mereka tidak bersinggungan langsung. Kami siap divaksinasi, juga untuk meyakinkan masyarakat," ungkapnya.

Sementara Dewa DP, warga Klungkung, mengaku masih takut untuk menjalani vaksinasi.

"Belum apa-apa sudah ada berbagai berita di media, jika vaksin ini berisiko. Tentu kami jadi khawatir. Saya belum pernah terjangkit dan tidak berani vaksinasi."

Baca Juga: Penderita Hipertensi Belum Layak Divaksin COVID-19, Ini Daftarnya

2. Penyintas COVID-19: jangan sembarangan menyebar info di medsos jika vaksin ini tidak aman, agar masyarakat tidak resah

Ilustrasi Rapid Test Tim IDN Times (IDN Times/Herka Yanis)

Para penyintas COVID-19 yang dihubungi juga memberikan tanggapan beragam. Seperti Ketut WA, seorang penyintas COVID-19 di Klungkung. Ia berharap vaksin ini benar-benar aman dan harus melewati uji klinis yang matang sebelum disuntikkan ke nakes.

"Kami kesian dengan tenaga medis ini. Mereka orang pertama yang merawat pasien saat ada terinfeksi COVID-19. Sementara saat vaksinasi mereka (Tenaga medis) juga di garda depan, jangan sampai mereka terkesan sebagai uji coba," terangnya.

Gede SS, yang juga sebagai penyintas COVID-19, berharap vaksinasi menjadi solusi untuk pandemik. Jangan sampai karena terkesan terburu-buru, justru vaksin ini tidak efektif.

"Efektivitas vaksin harus benar-benar diuji. Jangan setelah divaksin, tapi masih bisa tertular COVID-19. Sehingga vaksinasi tidak sia-sia. Masyarakat juga jangan sembarangan menyebar info di medsos jika vaksin ini tidak aman, agar masyarakat tidak resah."

Berita Terkini Lainnya