TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemuda 17 Tahun di Karangasem Dihantam Angin Kencang saat Melaut

Hati-hati ya semeton, cuaca kurang bersahabat

Nelayan yang sempat dihantam angin kencang. (Dok. IDN Times/Basarnas Bali)

Karangasem, IDN Times - Seorang pemuda yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan, Made Hari Sudartawan (17), mengalami kecelakaan di perairan saat sedang melaut menggunakan jukung (Perahu kecil), Minggu (23/1/2022), pukul 03.30 Wita.

Warga asal Bugbug Tengah, Kabupaten Karangasem itu dihantam angin kencang ketika akan membuka layar, sehingga jukungnya langsung terbalik. Bagaimana korban akhirnya bisa diselamatkan? 

Baca Juga: Tahanan yang Kabur dari Jembrana Ditemukan Jalan Kaki di Klungkung

1. Korban terseret arus laut hingga ke Pantai Jasri

Nelayan yang sempat dihantam angin kencang. (Dok. IDN Times/Basarnas Bali)

Berdasarkan informasi yang dihimpun IDN Times, peristiwa itu terjadi pukul 03.30 Wita. Hari Sudartawan yang sedang melaut hendak membuka layar. Namun tiba-tiba ada angin kencang menerjang sampai membuat jukung yang digunakannya terbalik.

Hari Sudartawan sempat berlindung di atas jukungnya yang terbalik. Ia terseret arus hingga ke Pantai Jasri, Kabupaten Karangasem. Ia akhirnya menemukan sebuah ponton bekas budidaya kerang mutiara di pesisir Jasri dan bertahan di atasnya sampai ada bantuan datang.

2. Tim SAR mengerahkan tim untuk melakukan evakuasi

Evakuasi jukung nelayan yang sempat dihantam angin kencang. (Dok. IDN Times/Basarnas Bali)

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), Gede Darmada, menjelaskan pada pukul 07.30 Wita, pihaknya mendapatkan informasi ada warga yang hilang di perairan Bugbug. Lalu pada pukul 08.00 Wita, tim rescue Pos SAR Karangasem bergerak dengan 5 orang personel.

"Korban berhasil berlindung di ponton apung bekas budidaya mutiara sebelum akhirnya ditemukan," jelasnya Darmada.

Hari Sudartawan ditemukan oleh seorang pemancing, lalu diantar pulang ke rumahnya dalam kondisi selamat. Petugas juga membantu untuk proses evakuasi jukung milik Hari Sudartawan.

Berita Terkini Lainnya