TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PDIP Belum Ada Pembicaraan dengan Suwirta Pasca Mundur Dari Gerindra

Suwirta kini jadi Bupati Klungkung yang tak punya partai

Ketua OKK DPC Partai Gerindra Klungkung, I Ketut Juliarta, dan Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta. (Dok.IDN Times/Istimewa)

Klungkung, IDN Times - Keluarnya Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), memunculkan berbagai asumsi di kalangan masyarakat. Suwirta mulai dikait-kaitkan dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP, AA Gede Anom, membuka diri bagi siapa saja yang ingin masuk ke Partai PDIP Klungkung.

Baca Juga: Juliarta Akui Mengeluarkan Bupati Klungkung dari Grup WA Gerindra

1. PDIP Klungkung belum ada pembicaraan dengan Suwirta

Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta. (Dok.IDN Times/Istimewa)

Anom menjelaskan, pihaknya tidak akan menutup diri, siapapun boleh masuk ke PDIP Klungkung, termasuk Suwirta dengan syarat tertentu. Namun Anom enggan menjelaskan lebih jauh perihal syarat tersebut.

"Tapi sejauh ini belum ada pembicaraan ke arah itu dengan Suwirta," ungkap AA Gede Anom, Sabtu (25/5) lalu.

2. PDIP Klungkung membantah jika disebut membajak Suwirta

IDN Times/Wayan Antara

Anom membantah keras jika dirinya disebut membajak Suwirta dari Partai Gerindra supaya masuk ke PDIP. Menurutnya, hal itu bagian urusan Suwirta dengan internal Partai Gerindra.

"Hal itu urusan beliau sendiri dengan Gerindra. Harus bijaksana menyikapi hal ini. Itu dapurnya masalah intern dan kami di PDIP tidak ikut campur,” ungkap Anom.

Kalau memang PDIP disebut menginginkan Suwirta, itu seharusnya dimaksimalkan saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 lalu. Terlebih, kekuasaannPDIP mendominasi di seluruh daerah Bali sekarang ini.

3. "Bukan bermaksud membela Pak Suwirta. Saat Pilpres, euforia Jokowi memang tidak bisa dibendung di Bali"

facebook.com/PemerintahanProvinsiBali

Menangnya Jokowi di Klungkung, kata Anom, bukan semata-mata karena kesalahan Suwirta. Namun karena efek ketokohan dari Jokowi, yang membuat sebagian besar masyarakat di Bali mendukungnya. Walau demikian, secara perolehan kursi legislatif di Klungkung, Gerindra tetap stabil dengan perolehan delapan kursi.

"Bukan bermaksud membela Pak Suwirta. Saat Pilpres, euforia Jokowi memang tidak bisa dibendung di Bali. Semua dukung Jokowi, termasuk Klungkung," ungkapnya.

Baca Juga: Foto Bareng Jokowi, Bupati Klungkung Disebut Kader yang Miskin Moral

Berita Terkini Lainnya