TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lahan Petani Garam Karangdadi di Klungkung Semakin Terkikis Abrasi

Kasihan petaninya

Foto hanya ilustrasi. (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Klungkung, IDN Times - Pesisir Karangdadi, Desa Kusamba, yang selama ini menjadi ladang penggaraman warga setempat semakin terkikis abrasi. Terkait masalah itu, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Klungkung telah mengajukan proposal usulan ke Balai Wilayah Sungai Bali Penida, untuk membuat tanggul pantai sepanjang 500 meter sebagai antisipasi abrasi yang semakin parah.

Baca Juga: Gokil! Hand Sanitizer di Klungkung Bali Bisa Disemprot ke Wajah

1. Petani garam mengeluhkan lahan penggaramannya semakin tergerus abrasi

IDN Times/Wayan Antara

Ketut Kaping, petani garam asal Pesisir Kusamba, mengeluhkan ladang penggaramannya terkena abrasi. Ia mengaku sudah tiga kali pindah ladang. Hal itu memengaruhi produksi dan penghasilannya sebagai pembuat garam secara tradisional.

"Dulu sehari bisa 40 kilogram sehari. Sekarang tujuh kilogram sehari saja sudah sulit. Karena ladang penggaraman terus terkena abrasi," keluhnya.

Abrasi tersebut juga mengikis ladang penggaraman belasan Kepala Keluarga (KK) di wilayahnya, yang masih bertahan menjadi petani garam.

Baca Juga: Warga Klungkung di Lokasi Bencana Enggan Mengungsi: Mau ke Mana?

2. Butuh biaya besar untuk menangani abrasi di wilayah itu

IDN Times/Wayan Antara

Menurut Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Klungkung, Anak Agung Gde Agung Lesmana, perlu biaya besar untuk mengatasi abrasi di Pesisir Pantai Tegal Besar. Kemampuan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Klungkung dinilai belum mampu menuntaskan masalah itu.

Untuk itu pihaknya telah mengajukan permohonan pembuatan tanggul pengaman pantai sepanjang 500 meter, kepada Balai Wilayah Sungai Bali Penida.

"Untuk realisasinya tunggu dari pihak Balai. Kita hanya mengajukan proposal terkait panjang tanggul yang dimohonkan di Pantai Karangdadi," katanya, Kamis (19/11/2020).

Berita Terkini Lainnya