Kriteria Kemiskinan Pemerintah Pusat Beda dengan Kondisi di Lapangan
Kemiskinan gak hanya dilihat dari jumlah manusianya saja
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Klungkung, IDN Times - Adalah fakta ketika Pulau Bali jadi wilayah yang sering dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara. Namun di tengah itu, ada fakta lain yang cukup timpang. Yaitu kemiskinan. Ya, berbagai program untuk menanggulangi kemiskinan telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klungkung. Hanya saja kedalaman kemiskinan di Klungkung kian bertambah.
Hal ini diungkapkan sendiri oleh Wakil Bupati (Wabup) Klungkung, Made Kasta. Ia mengungkap adanya perbedaan persepsi tentang kriteria kemiskinan antara pemerintah pusat dengan kondisi riil di Klungkung, yang membuat program pengentasan kemiskinan justru kurang maksimal.
1. Kedalaman kemiskinan di Klungkung naik menjadi 0,79 persen di tahun 2018
Berdasarkan data Pemkab Klungkung, jumlah kemiskinan yang menggunakan pendekatan basis data terpadu ( BDT) berjumlah 14.327 Rumah Tangga Sasaran (RTS). Sementara angka pengangguran mengalami penurunan walaupun tidak signifikan. Yaitu sebanyak 1.517 orang di tahun 2018.
Dilihat dari dimensi ekonomi umur 15 tahun ke atas, penduduk yang tergolong ke dalam angkatan kerja pada tahun 2018 di Kabupaten Klungkung sebesar 78,11 persen. Nilai ini mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2017 yang besarnya 77,07 persen. Kondisi ini menunjukkan terjadinya peningkatan jumlah penduduk yang bekerja.
Sementara persentase kedalaman kemiskinan di Klungkung justru bertambah pada tahun 2017. Yakni 0,33 persen. Pada tahun 2018 meningkat tajam sebesar 0,79 persen.
Kenapa kedalaman kemiskinan ini perlu diukur? Sebab tingkat kedalaman kemiskinan sangat memengaruhi seberapa besar usaha yang diperlukan untuk mengangkat seseorang keluar dari kemiskinan.