TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Waspada! Kasus DBD di Tabanan Terus Bertambah, Sudah Ada 84 Pasien

Masyarakat diminta menjalankan pemberantasan sarang nyamuk 

RSUD Tabanan. (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Tabanan, IDN Times - Kasus Demam Berdarah Denque (DBD) di Tabanan dalam rentang waktu Januari hingga Maret 2020 mengalami peningkatan. Angka bebas jentik (ABJ) di Tabanan pun masih di bawah angka ideal. Masyarakat diminta untuk tetap waspada sebab ABJ yang di bawah ideal menandakan potensi infeksi DBD akan terus terjadi dan meningkat.

Menangani hal ini, masyarakat diimbau untuk terus menjalankan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan secara rutin menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

1. Hingga Maret terhitung sudah ada 84 kasus

ANTARA FOTO/Kornelis Kaha

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Tabanan, data kasus DBD di tiga bulan pertama tahun 2020 mengalami peningkatan. Adapun rinciannya sebagai berikut:

Januari sebanyak 18 kasus dengan sebaran:

  • Tabanan: 5 kasus
  • Kerambitan: 1 kasus
  • Kediri: 6 kasus
  • Marga: 2 kasus
  • Penebel: 3 kasus
  • Selemadeg Timur: 1 kasus

Februari sebanyak 56 kasus dengan sebaran:

  • Tabanan: 15 kasus
  • Kediri: 24 kasus
  • Marga: 7 kasus
  • Baturiti: 1 kasus
  • Penebel: 1 kasus
  • Pupuan: 1 kasus
  • Selemadeg Timur: 4 kasus
  • Selemadeg Barat: 1 kasus
  • Selemadeg: 2 kasus

Maret sebanyak 84 kasus dengan sebaran:

  • Tabanan: 27 kasus
  • Kerambitan: 9 kasus
  • Kediri: 24 kasus
  • Marga: 7 kasus
  • Baturiti: 1 kasus
  • Penebel: 8 kasus
  • Selemadeg Timur: 3 kasus
  • Selemadeg Barat: 4 kasus

2. Angka bebas jentik di bawah angka ideal

Ilustrasi PSN. Dok. Puskesmas Kutasari

Penentuan potensi penyebaran infeksi DBD tergantung pada angka bebas jentik (ABJ). Semakin rendah ABJ, menandakan keberadaan jentik nyamuk penyebar DBD di suatu lingkungan tinggi sehingga potensi terjadinya infeksi juga tinggi. Idealnya ABJ dalam suatu daerah di atas 95 persen.

Namun untuk di Tabanan, ABJ ini masih di bawah angka ideal. Pada bulan Januari ABJ berada di angka 72,8 persen, sementara bulan Februari sebesar 85,00 persen dan Maret di angka 88 persen.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Tabanan, dr. Ketut Nariana, Kamis (16/4) mengatakan ABJ ideal adalah di atas 95 persen. Sementara untuk Tabanan meskipun ABJ nya meningkat setiap bulan tetapi masih di bawah angka ideal.

"Jika angka ideal ABJ ini belum tercapai maka penularan DBD akan terus terjadi. Jentik masih terus ada untuk menjadi nyamuk dan kemudian menularkan DBD," jelas Nariana.

Berita Terkini Lainnya