TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

263 Anggota KPPS Tabanan Diganti, Ada yang Tidak Mau Jalani Rapid Test

Ingat! 9 Desember nanti ada Pilkada

Jajaran KPU Tabanan saat menjalani pemeriksaan rapid tes Jumat (12/6) (Dok.IDN Times/KPU Tabanan)

Tabanan, IDN Times - Ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Tabanan harus diganti menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Mereka seharusnya mulai mempersiapkan diri untuk bekerja dalam pemungutan suara pada 9 Desember 2020.

Sebanyak 263 petugas KPPS diganti dengan berbagai alasan seperti tidak mau mengikuti  pemeriksaan rapid test, sudah mulai bekerja di pariwisata, dan ada juga yang positif COVID-19 setelah dites oleh Dinas Kesehatan Tabanan.

Baca Juga: Final! KPU Tabanan Tetapkan DPT Pilkada 362.813 Pemilih

Baca Juga: 3 Dampak yang Terjadi Apabila Pilkada Ditunda Menurut KPU Tabanan

1. Dari 10.170 petugas KPPS, 263 orang di antaranya diganti

Ilustrasi pilkada serentak (IDN Times/Mardya Shakti)

Aturan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) mewajibkan setiap orang yang menjadi petugas KPPS menjalani rapid test. Tetapi ada beberapa yang menolak untuk menjalani rapid test. Karena itu pihak KPU melakukan penggantian, di samping ada alasan lainnya.

"Dari 10.170 petugas KPPS termasuk petugas ketertiban TPS (Linmas), ada sekitar 263 petugas KPPS yang telah diganti. Ada beberapa alasan seperti tidak mau mengikuti protokol kesehatan, dalam hal ini tidak mau menjalani pemeriksaan rapid test, ada yang mulai bekerja di pariwisata dan ada yang positif COVID-19 dari hasil pemeriksaan yang dilakukan Dinas Kesehatan Tabanan,” kata KPU Tabanan, I Gede Putu Weda Subawa, Rabu (2/12/2020).

2. Rapid test tujuannya untuk meminimalisir terjadinya penularan COVID-19

Ilustrasi Rapid Test Tim IDN Times (IDN Times/Herka Yanis)

Weda melanjutkan, 263 petugas KPPS ini sudah ada penggantinya. Menurutnya, penyelenggara pemilu dari tingkat bawah sampai atas wajib mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh KPU. Tujuannya untuk meminimalisir kemungkinan adanya petugas dan pemilih tertular COVID-19.

“Harus dipastikan petugas KPPS benar-benar bebas dari COVID-19 saat pemungutan suara nantinya. Sehingga Pilkada bisa berjalan dengan aman,” ungkapnya.

Berita Terkini Lainnya