TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jika Vaksin COVID-19 Adalah Pemecahannya, Saya Ikuti Walau Bayar!

Warga Tabanan ada juga yang ragu sama vaksin COVID-19

ilustrasi vaksin (Pixabay.com/Geralt)

Tabanan, IDN Times - Pemerintah berencana untuk segera melakukan vaksinasi dalam mengatasi pandemik COVID-19. Meski belum ditentukan jadwal pastinya, namun masyarakat memiliki pandangan berbeda mengenai vaksin COVID-19. Berikut ini beberapa tanggapan warga Tabanan tentang vaksin COVID-19:

1. Eka tidak ragu untuk mematuhi kebijakan pemerintah

Ilustrasi Vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Seorang warga Kecamatan Marga, Eka Pratiwi, memilih untuk mengikuti kebijakan pemerintah jika memang diwajibkan untuk vaksin. Ia meyakini jika pemerintah sudah melakukan uji coba. Sehingga tidak perlu takut untuk menjalani vaksinasi, selama itu juga untuk kebaikan dan kesehatan masyarakat.

"Kalau memang wajib ya kita ikuti. Kalau soal takut sih, pemerintah pasti sudah menguji keamanannya," ujar Eka, Selasa (25/11/2020).

Eka bisa dibilang termasuk warga yang patuh. Ia tidak masalah harus mengeluarkan biaya, jika vaksin itu hanya diberikan gratis bagi kelompok tertentu. Apalagi ia sudah merasakan dampak buruknya pandemik bagi perekonomian.

"Vaksinnya ada aja dulu. Jika memang harus bayar, tidak apa. Karena sudah merasakan dampak corona terhadap perekonomian. Jika vaksin adalah salah satu pemecahannya, walau bayar ya saya ikuti."

Ia hanya berharap program vaksinasi COVID-19 ini dipastikan aman. Perlu pemahaman dan sosialisasi juga tentang manfaatnya kepada masyarakat. Jadi mereka yang awam bisa semakin paham.

Hal yang sama juga dipaparkan oleh Amanda, warga Kecamatan Tabanan. Ia tidak ragu menjalani vaksinasi COVID-19 jika itu direalisasikan.

"Saya yakin pembuatan vaksin sudah melalui banyak tahap pengujian dan pastinya sudah ada persetujuan untuk pemasaran vaksin COVID-19 dari pemerintah, sehingga aman."

Baca Juga: Cerita 2 Remaja OTG di Bali, Sembuh Karena Terapi Arak Bali dan Madu

2. Meskipun gratis, Ella melihat-lihat dulu penerapan di awalnya. Ia takut ada efek sampingnya

pengujian klinis tahap III vaksin COVID-19 produksi Sinovac (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Namun ada pendapat yang berbeda dari warga Kecamatan Tabanan, Ella Nurhayanti. Hal pertama yang ia pikirkan adalah apakah vaksin COVID-19 dari pemerintah itu berbayar atau gratis?

"Terus terang kondisi ekonomi sekarang, jika vaksinnya bayar, jelas tidak mampu. Karena saya dengar harganya mahal," kata Ella.

Ella juga meragukan keamanan vaksin dan takut akan ada efek sampingnya. Sehingga ia memilih untuk melihat-lihat di awal penerapannya, meskipun itu diberikan secara gratis.

"Jadi kalaupun gratis misalnya, saya mungkin lihat dulu dari penerapan awalnya. Apakah ada efek samping atau tidak. Karena ada rasa takut dan ragu, juga sama keamanan vaksinnya."

Sementara menurut Amanda, alangkah baiknya vaksin COVID-19 diberikan secara gratis untuk seluruh warga Indonesia, tanpa ada spesifikasi kelompok. Andaikan Indonesia tak mampu, vaksin gratis itu diharapkan diberikan kepada kelompok yang benar-benar tepat.

"Kalau menurut saya sebaiknya diberikan gratis kepada semua warga Indonesia. Tetapi kalau pemerintah hanya mampu memberikan kepada kelompok tertentu, sebaiknya kelompok tersebut memang yang paling tepat untuk diberikan vaksin tersebut."

Baca Juga: 3 Contact Tracer di Tabanan Bali Mengundurkan Diri

3. Tetap terapkan protokol kesehatan meskipun sudah ada program vaksin

IDN Times/Wira Sanjiwani

Sejauh ini, pemerintah masih menggencarkan penerapan protokol kesehatan (Prokes) COVID-19 dari awal sampai sekarang. Baik Eka, Ella, dan Amanda semuanya mengungkapkan pendapat yang sama: bahwa mereka tetap menerapkan prokes COVID-19 meskipun program vaksin sudah berjalan. Sebab ini sudah menjadi gaya hidup agar terhindar dari berbagai macam penyakit.

"Tidak ada salahnya prokes tetap dilakukan dan dijadikan kebiasaan gaya hidup agar kita semua aman," jelas Eka.

4. Kemenkes tengah menyiapkan SDM hingga simulasi penyuntikan vaksin

Menteri Kesehatan, Terawan (Youtube.com/rspi sulianti saroso video)

Sementara itu Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan Agus Putranto, mengatakan pemerintah tengah melakukan berbagai persiapan untuk vaksinasi COVID-19. Mulai dari persiapan sumber daya manusia (SDM) hingga simulasi penyuntikan vaksin.

"Kementerian Kesehatan melakukan berbagai penyiapan mulai dari sumber daya manusia, kemudian fasilitas sarana dan prasarana dan melakukan simulasi-simulasi untuk melancarkan bila saatnya vaksinasi nanti dilaksanakan," ujar Terawan dalam keterangan pers yang disiarkan langsung di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (23/11/2020).

Selain simulasi penyuntikan, Kemenkes juga mempersiapkan simulasi pendistribusian vaksin. Sebab Presiden Jokowi sudah mewanti-wanti soal pendistribusian vaksin ke daerah-daerah yang tidaklah mudah.

"Kemudian juga melakukan simulasi-simulasi mengenai bagaimana pendistribusiannya, semua detail supaya kita tahu betul apa yang harus dilengkapi, apa yang harus dikerjakan, supaya di saat pelaksanaannya tidak terjadi hambatan mau pun keterlambatan," tutur Terawan.

Baca Juga: Survei: Mayoritas Masyarakat Indonesia Bersedia Terima Vaksin COVID-19

Berita Terkini Lainnya