TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kekurangan Murid, 6 SD di Tabanan Digabungkan

Ada yang digabung karena tertimpa bencana

ilustrasi anak belajar di sekolah (pexels.com/RDNE Stock project)

Tabanan, IDN Times - Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan telah menggabung enam sekolah dasar (SD) di wilayannya.  Langkah ini dilaksanakan karena jumlah siswa di sekolah bersangkutan sedikit. 

Selain alasan itu, ada juga alasan penggabungan lain, seperti bangunan SD yang berdiri di atas lahan milik desa adat hingga ada yang terkena bencana.

Baca Juga: Penjualan Bibit Babi di Tabanan Meningkat 300 Persen

1. SD yang digabung ada di Kecamatan Selemadeg dan Penebel

Kabid SD Dinas Pendidikan Tabanan I Made Sukanitera, seizin Kepala Dinas Pendidikan Tabanan I Gusti Ngurah Darma Utama, mengatakan proses penggabungan enam SD ini sudah dilaksanakan bahkan sudah dilakukan penyerahan surat keputusan (SK).

Adapun enam SD yang digabung ini ada di Kecamatan Penebel dan Kecamatan Selemadeg antara lain:

  • SDN 2 Biaung digabung ke SDN 1 Biaung, Kecamatan Penebel
  • SDN 1 Selemadeg digabung ke SDN 2 Selemadeg, Kecamatan Selemadeg
  • SDN 3 Bajera digabung ke SDN 2 Bajera, Kecamatan Selemadeg

2. Penggabungan dilakukan dengan adanya kesepakatan

Sukanitera memaparkan dalam melakukan penggabungan sudah  melalui tahapan, salah satunya adanya kesepakatan banjar setempat.

"Misalkan untuk SDN 1 Selemadeg, warga sudah sepakat untuk dilakukan penggabungan.  Proses penggabungan sekolah ini dilakukan apabila persoalan di daerah setempat sudah diatasi. Kalau belum ada kata sepakat, tidak akan dilakukan penggabungan," ujarnya, Kamis (5/9/2024). 

Sukanitera menambahkan khusus untuk penggabungan SDN 3 Bajera ke SDN 2 Bajera ini dilakukan karena bencana. Sebab SDN 3 Bajera beberapa tahun lalu kebakaran. "Jadi siswa SDN 3 Bajera digabung ke SDN 2 Bajera," paparnya.

Berita Terkini Lainnya