Kekurangan Murid, 6 SD di Tabanan Digabungkan

Ada yang digabung karena tertimpa bencana

Tabanan, IDN Times - Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan telah menggabung enam sekolah dasar (SD) di wilayannya.  Langkah ini dilaksanakan karena jumlah siswa di sekolah bersangkutan sedikit. 

Selain alasan itu, ada juga alasan penggabungan lain, seperti bangunan SD yang berdiri di atas lahan milik desa adat hingga ada yang terkena bencana.

Baca Juga: Penjualan Bibit Babi di Tabanan Meningkat 300 Persen

1. SD yang digabung ada di Kecamatan Selemadeg dan Penebel

Kekurangan Murid, 6 SD di Tabanan DigabungkanIlustrasi siswa sekolah dasar belajar online (IDN Times/Debbie Sutrisno)

Kabid SD Dinas Pendidikan Tabanan I Made Sukanitera, seizin Kepala Dinas Pendidikan Tabanan I Gusti Ngurah Darma Utama, mengatakan proses penggabungan enam SD ini sudah dilaksanakan bahkan sudah dilakukan penyerahan surat keputusan (SK).

Adapun enam SD yang digabung ini ada di Kecamatan Penebel dan Kecamatan Selemadeg antara lain:

  • SDN 2 Biaung digabung ke SDN 1 Biaung, Kecamatan Penebel
  • SDN 1 Selemadeg digabung ke SDN 2 Selemadeg, Kecamatan Selemadeg
  • SDN 3 Bajera digabung ke SDN 2 Bajera, Kecamatan Selemadeg

2. Penggabungan dilakukan dengan adanya kesepakatan

Kekurangan Murid, 6 SD di Tabanan Digabungkanilustrasi siswa Sekolah Dasar (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Sukanitera memaparkan dalam melakukan penggabungan sudah  melalui tahapan, salah satunya adanya kesepakatan banjar setempat.

"Misalkan untuk SDN 1 Selemadeg, warga sudah sepakat untuk dilakukan penggabungan.  Proses penggabungan sekolah ini dilakukan apabila persoalan di daerah setempat sudah diatasi. Kalau belum ada kata sepakat, tidak akan dilakukan penggabungan," ujarnya, Kamis (5/9/2024). 

Sukanitera menambahkan khusus untuk penggabungan SDN 3 Bajera ke SDN 2 Bajera ini dilakukan karena bencana. Sebab SDN 3 Bajera beberapa tahun lalu kebakaran. "Jadi siswa SDN 3 Bajera digabung ke SDN 2 Bajera," paparnya.

3.Faktor dilakukan penggabungan sekolah

Kekurangan Murid, 6 SD di Tabanan DigabungkanIlustrasi Siswa belajar di sekolah (IDN Times/Istimewa)

Sukanitera menegaskan, ada beberapa faktor sekolah digabung, mulai dari jumlah siswa di masing-masing sekolah sedikit hingga lahan di sekolah tersebut milik adat.

"Kalau sesuai petunjuk teknis, minimal dalam satu sekolah itu ada siswa secara total 60 siswa. Namun sekolah yang digabung ini jumlah siswanya rata-rata 40 siswa," ujarnya.

Adapun penggabungan sekolah ini dilaksanakan sebagai bagian dari proses meningkatkan kualitas pembelajaran hingga pemerataan guru. Guru yang sekolahnya digabungkan, akan ditempatkan di daerah sekolah terdekat.

"Dimana ada posisi kosong, di sanalah akan ditempatkan guru yang bersangkutan," ujarnya. 

Baca Juga: Belajar Tentang Teh di Kebun Teh Brew Me Fine Blend Tabanan

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya