TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini Tips Keberhasilan Orang Positif COVID-19 yang Berhasil Sembuh

Mereka orang tanpa gejala yang positif dan sembuh

Siswa di BRSPDSN Mahatmita Bali rutin melakukan olahraga untuk meningkatkan daya tahan tubuh (Dok.IDN Times/Istimewa)

Tabanan, IDN Times - Dari beberapa penelitian, virus corona yang menyebabkan penyakit COVID-19 akan menimbulkan gejala setelah terinkubasi di dalam tubuh selama 14 hari. Tetapi dalam perjalanannya, periode 14 hari ini belum tentu mengalami inkubasi. Sehingga orang bisa saja membawa virus tetapi dalam keadaan sehat dan tidak menimbulkan gejala. Ini bisa dilihat dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Tabanan.

Beberapa PMI yang datang sebelum 13 April 2020 atau sebelum karantina terpusat diterapkan, menjalani rapid test secara massal beberapa waktu lalu. Hasilnya, empat orang reaktif dan tes swabnya dinyatakan positif COVID-19.

Padahal mereka sudah sebulan lebih berada di rumah. Para PMI tersebut sehat tanpa gejala, dan kemudian sembuh sendiri setelah beberapa hari diisolasi di rumah sakit. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Berikut hasil laporan kasus yang masuk ke Dinas Kesehatan (Dikses) Tabanan:

Baca Juga: Bedanya Rapid Test, Swab dan PCR! Lebih Akurat Mana?

1. Empat PMI Tabanan dinyatakan positif COVID-19 setelah sebulan berada di rumahnya masing-masing

Ilustrasi virus corona/Dok. IDN Times

Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr Nyoman Suratmika, memaparkan pada dasarnya semua penyakit karena virus bisa sembuh, atau tidak muncul gejala selama daya tahan tubuh baik. Hal ini bisa dilihat contohnya dari empat PMI asal Tabanan tersebut. Mereka dinyatakan positif tetapi tidak menunjukkan gejala sama sekali.

"Pemerintah Provinsi Bali memerintahkan untuk me-rapid test PMI yang datang sebelum karantina pusat diterapkan. Dinkes Tabanan telah me-rapid test 1160 PMI dan 16 (Orang) di antaranya reaktif. Dari 16 (Orang) ini setelah dilakukan swab, empat dinyatakan positif COVID-19," ujar Suratmika, Minggu (7/6).

Rapid test tersebut dilakukan secara bertahap pada minggu kedua bulan Mei, dan berakhir pada minggu pertama bulan Juni. Meski positif COVID-19, empat PMI tidak menunjukkan gejala. Padahal kedatangan mereka sudah terhitung satu bulan. Bahkan setelah beberapa hari diisolasi di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Rumah Sakit (RS) Nyitdah dan dilakukan uji swab kembali, hasilnya negatif dan mereka diperbolehkan pulang.

Baca Juga: Ngeri, Ini Dia Foto Asli Virus Corona Ketika Menyerang Tubuh Manusia

2. Empat PMI termasuk dalam golongan usia produktif dan kesehatannya terjaga

Ilustrasi virus corona (IDN Times/Rochmanudin)

Mengapa empat PMI ini tetap sehat meski sudah dinyatakan positif COVID-19? Menurut Suratmika, mereka masuk dalam golongan usia produktif dan kesehatannya terjaga.

"Sebelum berangkat bekerja ke kapal pesiar atau ke luar negeri, mereka ini diperiksa kesehatannya secara keseluruhan. Sehingga dipastikan tidak memiliki penyakit penyerta dan fit. Mereka juga dijaga kondisi tubuhnya selama bekerja. Makanannya terjamin. Jadi daya tahan tubuhnya bagus," ujar Suratmika.

Namun bahayanya, orang yang membawa virus tanpa gejala atau biasa disebut sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG) ini dapat menularkan virusnya kepada anak-anak, lansia, dan orang dengan berpenyakit penyerta. Di mana orang-orang ini berpotensi besar timbul gejala COVID-19 karena daya tahan tubuhnya tidak mendukung.

Berita Terkini Lainnya