TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hati-hati! Ini yang Akan Terjadi Jika Order Fiktif Via Ojek Online

Hayo, siapa yang biasa melakukan hal ini?

Unsplash.com/priscilladupreez

Badung, IDN Times - Seringkali kita membaca di media sosial (Medsos) soal fake order atau orderan fiktif yang dialami oleh para driver ojek online (Ojol). Mereka terlanjur mengambil orderan namun alamat pengirimannya tidak jelas atau nomor telepon konsumennya tidak dapat dihubungi. Seperti yang dialami oleh mitra atau driver Grab baru-baru ini. Cerita sang mitra ini bahkan sempat viral di media sosial (Medsos), Selasa (8/10) lalu.

Saat itu driver Grab menerima orderan dari "embak elsa" berupa makanan cepat saji senilai Rp660 ribu. Alamat pengirimannya di Jalan Mandala, Jakarta. Namun begitu pesanannya dikirim ke alamat tersebut, si pengorder tidak dapat dihubungi. Apa sih yang akan terjadi jika ada konsumen melakukan orderan fiktif dan ojolnya menerimanya? Berikut ini tanggapan Grab Indonesia terkait kasus ini:

1. Grab Indonesia langsung mengganti kerugian yang dialami driver

IDN Times/Muhammad Khadafi

Terkait kasus orderan fiktif hingga Rp660 ribu tersebut, Hadi Surya Koe, Head of Marketing Grab Food Indonesia, mengaku telah mengganti kerugian kepada driver yang mengalami kerugian. Pihaknya juga langsung memblokir akun yang melakukan orderan fiktif tersebut.

"Kalau itu sudah langsung kami tanggulangi. Jadi driver tersebut sudah kami kompensasikan sebesar kerugiannya yang dialami. Lalu akun yang dipakai menggunakan orderan fiktif langsung kami nonaktifkan. Karena tindakan seperti itu tidak kami tolerir," kata Hadi, saat ditemui di Kembali Innovation Hub, Jalan Sunset Road Nomor 28, Kabupaten Badung, Kamis (17/19) lalu.

2. Grab Indonesia mengimbau para konsumen menghargai kerja keras para driver

IDN Times/Arief Rahmat

Hadi menjelaskan, pihaknya selalu mengedukasi para konsumen Grab agar tindakan tidak melakukan orderan fiktif. Karena bisa merugikan banyak pihak, terutama para driver Grab yang selama ini bekerja keras.

"Otomatis kalau dari kita selalu mengedukasi kepada konsumen kami. Kalau hal tindakan seperti itu akan merugikan banyak pihak. Kemudian di sisi prosedur kalau ada kejadian seperti itu langsung kami tindaklanjuti. Kita imbau pengguna Grab menghargai kerja keras mitra pengemudi kita. Jadi tolong kalau order, iya order beneran. Jadi dihargai kerja kerasnya," ujar Hadi.

Berita Terkini Lainnya