TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lama Tak Erupsi, Bagaimana Status Gunung Agung Sekarang?

Gunung Agung sedang istirahat dan Bali selalu aman

IDN Times/Irma Yudistirani

Karangasem, IDN Times - Gunung Agung di Kabupaten Karangasem hampir satu bulan lebih tak mengalami erupsi. Lantas apakah ada yang perlu dikhawatirkan terkait hal ini?

1. Gak perlu khawatir ketika Gunung Agung tidak erupsi selama satu bulan

Dok.IDN Times/Istimewa

Kepala Sub Bidang Mitigasi Pengamatan Gunung Api Wilayah Timur, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Devy Kamil Syahbana, mengatakan Gunung Agung mengalami erupsi terakhir kali pada 10 Juni 2019 lalu. Artinya, sudah hampir satu bulan lebih gunung tertinggi di Pulau Bali ini tidak mengalami erupsi lagi. Terkait hal itu, dari hasil pengamatannya tidak perlu ada yang dikhawatirkan untuk saat ini.

"Relatif belum (Dikhawatirkan). Kalau ada peningkatan aktivitas kami akan evaluasi," kata dia saat dihubungi, Minggu (21/7).

2. Kalau gunungnya tenang bukan berarti dia bersiap untuk erupsi besar

IDN Times/Irma Yudistirani

Kamil menjelaskan, Gunung Agung saat ini memang fasenya sedang istirahat seperti yang terjadi pada 2018 lalu. Saat itu, erupsi terjadi pada bulan Juli dan baru erupsi lagi pada bulan Desember. Pasokan magma di Gunung Agung relatif masih kecil kala itu. Seperti sedang menabung, dan setelah banyak maka akan dikeluarkan.

Meski lama tak erupsi bukan berarti ia bersiap akan erupsi besar. Namun potensi untuk erupsi tetap ada namun terbilang kecil.

"Kalau misalnya gunungnya tenang bukan berarti dia bersiap untuk erupsi besar. Bukan berarti juga kosong karena tetap ada tabungannya (Magma)," katanya.

"Itu namanya dinamika gunung api. Ada pasokan energi dia ditabung. Kalau pasokan dia cukup besar akan terjadi erupsi," ia menambahkan.

3. Kalau sekarang gempa vulkaniknya juga tak banyak bahkan tidak ada

Instagram.com/pusdalopspbprovbali

Untuk itu masyarakat diharapkan tetap waspada. Pasalnya, potensi erupsi tetap akan terjadi jika volume magmanya sudah besar. Namun jika dilihat volume, erupsinya kemungkinan besar hanya berdampak di radius empat kilometer dari puncak.

"Kalau sekarang gempa vulkaniknya juga tak banyak bahkan tidak ada. Memang sekarang stagnan jadi potensi erupsi tetap ada karena nabung. Erupsi terjadi tergantung akumulasinya, sekarang relatif masih kecil, kalaupun nanti erupsi akan di radius empat kilometer," ungkap dia.

Berita Terkini Lainnya