TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Orangutan yang Hendak Diselundupkan dari Bali akan Dijual di Rusia

Pelakunya ditetapkan sebagai tersangka

IDN Times/Imam Rosidin

Badung, IDN Times - Seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Zhestkov Andrei tertangkap saat mencoba menyelundupkan orangutan di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Jumat (22/3) lalu. Kabar terkini, warga Rusia ditetapkan sebagai tersangka karena terbukti melanggar pasal 21 ayat 2 huruf a dan c Undang-undang (UU) Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi dan Sumber Daya Hayati. Ia terancam dihuku, penjara lima tahun dan denda Rp100 juta.

Pihak kepolisan Resor Kota (Polresta) Denpasar menyebut, satwa yang dilindungi tersebut hendak dijual di Rusia oleh tersangka.

1. Orangutan tersebut bukan dipelihara, melainkan hendak dijual ke Rusia

IDN Times/Imam Rosidin

Kapolresta Denpasar, Kombes Ruddi Setiawan, menjelaskan dari pengakuan tersangka, orangutan berusia dua tahun tersebut didapat dari Jawa. Untuk lokasi persis dan siapa saja yabg terlibat, pihaknya mengaku masih melakukan pengembangan. Namun tidak menutup kemungkinan pihak yang menjual orangutan akan tetap dikejar.

"Informasi masih simpang-siur ada yang bilang dua hari atau tiga hari di Bali. Namun saat dibawa dari Jawa ke Bali, pelaku ini membiusnya dan bius itu bisa bertahan 10 jam," katanya di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Senin (25/3) lalu.

2. Orangutan akan menjalani tes DNA untuk menentukan asalnya

IDN Times/Imam Rosidin

Budi Kurniawan, Kepala Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Bali, menjelaskan saat ini orangutan dititipkan di Bali Safari. Dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan tes DNA dengan tujuan mengetahui jenis spesiesnya. Ia berujar, di Indonesia ada dua spesies orangutan, yakni dari Sumatera dan Kalimantan.

"Memang belum diketahui asalnya, karena di Indonesia ada dua spesies di dua pulau, di Sumatera atau Kalimantan. Kami akan pastikan itu. Kami juga akan menyiapkan alternatif-alternatif untuk pemulangan," jelasnya.

3. Butuh waktu sekitar satu bulan biar kondisinya pulih dan tidak stres

IDN Times/Imam Rosidin

Ia menambahkan, jika orangutan sudah dirasa sehat maka akan dilakukan repatriasi dan pemulihan. Selanjutnya akan dilakukan pengembalian ke habitat aslinya. Kendati demikian, masih butuh proses panjang karena harus mengajari orangutan tersebut beradaptasi dengan lingkungan alamiah di hutan.

"Kalau lama pemulihan bisa satu bulan. Saat ini, kita titipkan di Taman Safari (Gianyar). Karena ada fasilitas dan aman dan di situ juga ada anak orangutan agar ada temannya, sehingga tidak stres," ujarnya.

Baca Juga: WNA Bawa Orang Utan ke Rusia dari Bali, Dipelihara atau Diteliti?

Berita Terkini Lainnya