WNA Bawa Orangtan ke Rusia dari Bali, Dipelihara atau Diteliti?

Lucu banget orangutannya. Untung petugaus sigap ya

Badung, IDN Times - Seekor bayi orangutan berjenis kelamin jantan usia dua tahun berhasil diamankan pihak keamanan otoritas Bandara I Gusti Ngurah Rai, Jumat (22/3) malam sekitar pukul 23.00 Wita. Bayi orangutan ini hendak dibawa ke Negara Rusia yang dimasukkan ke dalam keranjang dan dimasukkan lagi ke dalam koper.

Kini, orangutan tersebut masih menjalani pemulihan kesehatan sebelum dibawa ke habitat alaminya di Kalimantan.

1. Orangutan terpantau ada di dalam koper saat melewati x-ray Bandara Ngurah Rai

WNA Bawa Orangtan ke Rusia dari Bali, Dipelihara atau Diteliti?IDN Times/Imam Rosidin

I Ketut Catur Marbawa, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali, mengatakan sekitar pukul 11.00 Wita, pihaknya dihubungi oleh Avsec atau security airport. Bahwa mereka menahan penumpang yang dari dokumennya merupakan Warga Negara Asing (WNA) Rusia.

Pelaku membawa orangutan tersebut yang dimasukkan ke keranjang dan dimasukkan lagi ke kopernya.

"Saat melewati x-ray kelihatan, kemudian dibongkar pihak avsec, lantas menghubungi pihak karantina dan kami," jelasnya, Sabtu (23/3) pagi.

Baca Juga: Orangutan yang Hendak Diselundupkan dari Bali akan Dijual di Rusia

2. Apa motif pelaku membawa orangutan ke Rusia ya?

WNA Bawa Orangtan ke Rusia dari Bali, Dipelihara atau Diteliti?IDN Times/Imam Rosidin

Selama di dalam koper, orangutan tersebut tidur bukan karena dibius Melainkan karena diberi obat tidur oleh pelaku. Hal terungkap saat petugas menemukan beberapa tablet obat CTM dalam sebuah boks (Keranjang).

Dua jam pasca ditemukan, satwa yang dilindungi tersebut masih tertidur. Pelaku mencampur obat tersebut dengan susu cair yang diberikan kepada orangutan.

"Di dalam koper kami temukan obat CTM untuk obat tidur. Jadi selama di dalam boks kurun waktu sejam hingga dua jam semalam masih tidur. Pelaku sengaja memberi campuran tablet di dalam susunya sehingga ia tertidur," jelasnya.

Ada beberapa kemungkinan pelaku sengaja membawa orangutan ke Rusia. Pertama untuk dipelihara  jika memang pelakuknya penyayang binatang. Atau kemudian kedua, bisa dijadikan sebagai penelitian atau research.

"Perlu didalami, bisa macam-macam. Bisa penyayang binatang, atau research mungkin seperti kejadian di Kalbar (Kalimantan Barat)," ujarnya.

3. Ada kemungkinan dibeli dari pasar lokal

WNA Bawa Orangtan ke Rusia dari Bali, Dipelihara atau Diteliti?IDN Times/Imam Rosidin

Ia mengatakan, bukan tak mungkin ada keterlibatan orang Indonesia dalam perdagangan orangutan tersebut. Pasalnya, bisa saja ia membelinya dari pasar lokal.

"Kalau pengakuan awal bisa dari mana saja. Namun tersangka mengaku diberi oleh temannya sesama Rusia tapi temannya sudah pulang duluan. Mungkin saja, dia bilang beli dari Jawa. Tapi kan itu pengakuannnya saja, bisa saja ia beli di pasar lokal," terangnya.

4. Modus mendapatkan orangutan: induk dibunuh, lalu anaknya diambil

WNA Bawa Orangtan ke Rusia dari Bali, Dipelihara atau Diteliti?IDN Times/Imam Rosidin

Selanjutnya sesuai arahan, satwa ini akan dipulihkan kesehatannya dan dipulangkan ke habitat aslinya di Sumatera atau Kalimantan. Menurutnya, modus dalam mendapatkan orangutan biasanya induk dibunuh dulu, baru anaknya diambil.

"Usia mungkin sekitar dua tahun dan dilihat dari penampakan fisik sehat. Kami akan pastikan berkoordinasi dengan dokter hewan dari kebun binatang binaan kami," ungkapnya.

5. Ini ancamannya

WNA Bawa Orangtan ke Rusia dari Bali, Dipelihara atau Diteliti?Dok.IDN Times/Istimewa

Kasus penangkapan orangutan ini baru pertama kali terjadi di Bali. Pelakunya sendiri saat ini masih ditahan di Kepolisian Sektor Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (Polsek KP3) Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Pelaku akan dijerat UU Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam. Ancamannya penjara empat tahun dan denda Rp100 juta.

Pantauan terakhir, sekitar pukul 13.00 Wita, pihak kebun binatang Bali Safari telah datang untuk menjemput orangutan tersebut. Ia akan menjalani pemulihan kesehatan sebelum dilepasliarkan.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya