Koster Menilai Wisatawan Tak Ada Masalah Meski Bali Tanpa Label Halal
Gubernur Koster ikut menanggapi pernyataan Sandiaga Uno
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times - Wacana pariwisata halal kembali bergaung di Bali. Hal ini muncul saat calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno, berkampanye di Bali selama dua hari sejak tanggal 23-24 Februari lalu. Di hadapan komunitas pengusaha Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) di Denpasar, Sandiaga mengaku ingin mengembangkan pariwisata halal di Bali karena ceruk pasarnya bisa mencapai Rp3 ribu triliunan.
Lalu, bagaimana tanggapan Gubernur Bali, I Wayan Koster terkait ide yang dilontarkan oleh Sandiaga tersebut?
1. Bali sudah dikenal sebagai wisata berbasis kearifan lokal
Gubernur Koster secara tegas menolak ide yang dilontarkan oleh Sandiaga Uno terkait wisata halal di Bali. Menurutnya, branding Bali sebagai destinasi wisata budaya sudah sangat kuat.
Koster mengungkapkan, Bali saat ini sudah memiliki branding wisatanya sendiri. Bali sudah terkenal sebagai pariwisata yang berbasis kearifan lokal dengan karakter budayanya.
"Saya kira untuk Bali sudah ada branding-nya sesuai dengan kearifan lokal Bali, karakter Bali yaitu pariwisata berbasis budaya," katanya di Denpasar, Selasa (26/2) siang.
Baca Juga: 3 Alasan Pariwisata Halal Tidak Bisa Diterapkan di Bali Versi Dispar