TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Berharap Bali Dapat Jatah Menteri, Koster: yang Kalah aja Dapat

Gubernur Bali: yang menang mutlak masak gak dapat

IDN Times/Imam Rosidin

Denpasar, IDN Times - Baru-baru ini beredar susunan menteri kabinet pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2019-2024, Jokowi-Ma'ruf. Namun susunan menteri tersebut nyatanya adalah hoaks. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) melalui situsnya kominfo.go.id, menyebutkan susunan kabinet itu hoaks.

"Telah beredar melalui media sosial Facebook sebuah unggahan yang di dalamnya terdapat stuktur rancangan susunan kabinet kerja jilid II Jokowi-Ma'ruf periode 2019-2024. Faktanya berdasarkan hasil penelusuran, menurut Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Kemenangan Nasional (TKN) Usman Kansong menyatakan bahwa susunan Kabinet Indonesia Kerja Jilid II yang beredar melalui media sosial adalah tidak benar," demikian tertulis di laman situs Kemkominfo, Selasa (16/7).

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Provinsi Bali, I Wayan Koster, juga menyebut jika daftar yang beredar itu hoaks. Meski daftar hoaks itu tidak ada satupun nama perwakilan dari Bali, namun Koster meyakini akan mendapatkan jatah menteri.

Baca Juga: Deretan Menteri yang Diprediksi Tidak Lanjut di Kabinet Jokowi

1. "yang menang mutlak masak gak dapat. Yang kalah aja dapat"

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Koster meyakini Bali akan mendapatkan jatah menteri di kabinet kerja Jokowi-Ma'aruf. Sebab menurutnya, hampir sebagian besar masyarakat Bali memilih Jokowi dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Sehingga baginya tak mungkin Bali yang menang mutlak tidak mendapatkan jatah menteri.

"Ada, yang menang mutlak masak gak dapat. Yang kalah aja dapat," kata Koster saat ditemui di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bali, Rabu (17/7).

2. Ia akan mempertimbangkan siapa orang Bali yang memadai dan profesional untuk menjadi menteri

Jokowi dan Gubernur Bali, I Wayan Koster. (Dok.IDN Times/Istimewa)

Koster mengaku belum tahu siapa orang-orang dari Bali yang akan terpilih sebagai menteri. Pihaknya kini masih melihat dan mempertimbangkan siapa sosok yang akan menduduki posisi menteri. Namun yang jelas, sosok tersebut harus memadai dan profesional.

"Kalau itu saya sedang melihat-lihat, di antara orang Bali ini yang memiliki kompetensi profesional yang memadai untuk duduk di kabinet. Tentu ini saya tidak dalam posisi untuk mengusulkan tapi hanya diberikan pertimbangan yang nantinya, akan intinya kami bicarakan," ujarnya.

3. Perwakilan Bali bisa dari kader PDIP maupun profesional yang berafiliasi dengan partai

ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Usulan perwakilan dari Bali menurutnya bisa berasal dari lingkungan atau kader partai PDIP, juga bisa dari kalangan profesional namun berafiliasi dengan partai.

"Karena yang masuk itu nanti yang representasi dari partai. Orang partai atau berafiliasi dengan partai. Profesional juga. Lah iya dong, kan Ketua DPD (Menteri dari PDIP Bali)," sebutnya.

Baca Juga: Jalan Kaki dari Singaraja-Denpasar, Kakek ini Bawa Surat Buat Jokowi

Berita Terkini Lainnya