Jalan Kaki dari Singaraja-Denpasar, Kakek ini Bawa Surat Buat Jokowi

Lumayan lho jaraknya. Sekitar 80 km

Denpasar, IDN Times - Sambil menenteng tas plastik warna kuning dan membawa bendera merah putih di ranselnya, I Made Suharta, asal Banjar Tegal, Buleleng tiba di Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Rabu (17/7). Kakek berusia 69 tahun ini berjalan kaki dari Kota Singaraja ke Kota Denpasar selama tiga hari dua malam sejauh kurang lebih 80 km. Ia melakukan hal tersebut untuk menepati janjinya setelah Calon Presiden (Capres) Joko Widodo menang dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.

1. Khawatir Jokowi kalah karena banyaknya hoaks yang beredar

Jalan Kaki dari Singaraja-Denpasar, Kakek ini Bawa Surat Buat JokowiANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Suharta yang saat itu mengenakan kaus dan celana yang sama-sama berwarna biru, serta topi merah itu tiba di Kantor Gubernur Bali pukul 16.00 Wita. Ia berjalan kaki dengan memanggul tas ransel dan menyelipkan sebilah bambu, yang di bagian ujungnya ada bendera merah putih. Ia berniat menyerahkan surat kepada Jokowi yang dititipkan ke Gubernur Bali, I Wayan Koster.

Suharta menjelaskan, jauh sebelum Pilpres, ia sangat yakin Jokowi akan menang. Namun lama kelamaan ia mulai khawatir. Pasalnya, berita bohong atau hoaks mulai bertebaran sehingga khawatir Jokowi akan kalah. Maka ia berjanji, jika kelak Jokowi menang akan berjalan kaki dari Singaraja ke Denpasar.

"Kalau normal saja pasti menang Jokowi. Namun, saya khawatir karena ada hooaks-hoaks itu sebelum Pilpres. Kemudian saya berjanji jika menang saya akan jalan kaki dari Singaraja ke Denpasar," kata dia saat ditemui IDN Times di Kantor Gubernur Bali, Rabu (17/7).

Baca Juga: Jokowi Dijadwalkan Buka Kongres PDIP di Bali

2. Idolakan Jokowi sejak lama

Jalan Kaki dari Singaraja-Denpasar, Kakek ini Bawa Surat Buat JokowiInstagram.com/janethes_story

Ia mengaku sudah lama mengidolakan Jokowi. Menurutnya, mantan Wali Kota Solo tersebut adalah sosok orang yang merakyat. Ia menilai baru kali ini melihat ada pemimpin yang tak pilih kasih dan membaur bersama rakyatnya.

"Baru kalau ini ada pemimpin yang tanpa pilih kasih. Misalnya Pak Jokowi betul-betul bermasyarakat," ujarnya.

3. Suharta merahasiakan perjalanannya ini kepada istri dan anak

Jalan Kaki dari Singaraja-Denpasar, Kakek ini Bawa Surat Buat JokowiIDN Times/Imam Rosidin

Suharta menceritakan, ia berangkat dari Singaraja pukul 10.30 Wita, Senin (15/7) lalu. Ia hanya berbekal pakaian ganti, alat mandi dan uang saku sebesar Rp3 juta. Rute yang ia pilih di antaranya Singaraja, Bedugul, Mengwi dan Denpasar.

Selama keberangkatan, ia tidak menceritakannya kepada istri dan anak. Sebab jika ketahuan, khawatirnya tidak diperbolehkan. Jadi ia mengendarai sepeda motor dari rumahnya, kemudian parkir di Terminal Sangket, Singaraja. Setelah itu berjalan kaki ke Denpasar. Suharta telah dikaruniai empat anak dan memiliki 11 cucu.

"Saya titipkan sepeda motor di Sangket dengan alasan biar tidak ada yang tahu. Kalau istri tahu pasti tidak akan diperbolehkan. Tapi saya yakin mampu. Baru di jalan saya dikontak dan mulai curiga, kemudian didukung terus dan kini dimonitor," katanya mengisahkan.

4. Dulunya ia seorang pegawai Dinas Kebersihan dan pensiun 2006 silam

Jalan Kaki dari Singaraja-Denpasar, Kakek ini Bawa Surat Buat JokowiIDN Times/Imam Rosidin

Suharta terus berjalan kaki sampai malam hari. Di malam pertamanya, ia memilih menginap di pos polisi wilayah Pancasari, Buleleng. Malam keduanya, ia menginap di rumah kerabatnya daerah Mengwi, Badung.

Suharta mengaku dulunya bekerja sebagai pegawai di Dinas Kebersihan, dan pensiun 2006 silam. Kini di masa tuanya, ia menyibukkan diri dengan melakukan pembibitan bunga kamboja.

5. Perjuangannya patut diapresiasi

Jalan Kaki dari Singaraja-Denpasar, Kakek ini Bawa Surat Buat JokowiIDN Times/Imam Rosidin

Suharta ditemui oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra, saat berkunjung ke Kantor Gubernur bali. Ia tidak dapat menemui Gubernur Bali karena sedang ada acara piodalan di kampung halamannya.

Indra mengatakan patut mengapresiasi perjuangan Suharta. Sebab aspirasi atau pesan yang ingin disampaikan oleh Suharta kepada Jokowi bukan untuk dirinya sendiri. Tetapi juga untuk masyarakat secara luas.

"Beliau datang capek-capek ke sini untuk memenuhi janji kepada dirinya sendiri. Sesampai di sini beliau menyampaikan aspirasi. Kita sudah dengar bersama tidak ada satupun aspirasi untuk dirinya sendiri, dan ini luar biasa," kata Indra.

6. Berikut pesan yang ingin disampaikan

Jalan Kaki dari Singaraja-Denpasar, Kakek ini Bawa Surat Buat JokowiJokowi dan Gubernur Bali, I Wayan Koster. (Dok.IDN Times/Istimewa)

Dalam perjalanannya, Suharta membawa surat yang ditujukan kepada Bupati Buleleng I Putu Suradnyana, Gubernur Koster, dan Presiden Jokowi. Surat itu berisi agar kawasan hutan di Bali diselamatkan, mendukung kebijakan pembatasan plastik, memberikan kewenangan kepada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) agar krama Bali (Umat Hindu Bali) mau berwirausaha, berharap ada 462 jenis tanaman di Taman Bung Karno Singaraja sesuai peruntukan upacara agama Hindu, dan juga berharap dibangun Monumen Panji Sakti di Buleleng.

Baca Juga: Gubernur Koster Sebut Gempa Bali Sebagai Pertanda Baik

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya