Rugi Miliaran, Korban Robot Trading Fahrenheit Lapor ke Polda Bali
Diduga ada 1.000 orang di Bali yang menjadi korban
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times – Korban investasi robot trading Fahrenheit di Bali datang ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus) Polda Bali, pada Senin (14/3/2022), pukul 09.00 Wita.
Tampak ada tujuh orang member datang untuk melaporkan kerugian yang dialaminya dengan jumlah mencapai miliaran Rupiah. Para pelapor tersebut merupakan warga Bali dan Warga Negara Asing (WNA).
Baca Juga: Fakta Temuan Kerangka WNA Asal Spanyol di Bali, Diduga Sudah 6 Tahun
1. Laporkan dugaan adanya manipulasi margin call oleh robot trading
Murni Wiyati, yang mengaku menjadi korban dari investasi robot trading Fahrenheit, bergabung dalam trading ini pada akhir Januari 2022. Ia datang ke Polda Bali untuk melaporkan dugaan penipuan robot trading yang diduga memanipulasi margin call.
Menurutnya, di Bali ada banyak member lain yang jumlahnya mencapai 700 sampai 1.000 orang, juga menjadi korban. Hanya saja mereka belum datang ke Polda Bali untuk melapor.
“Anggota ada 700 sampai 1.000 (orang). Ada paguyuban (Perkumpulan) lain yang belum sampai ke sini, tapi akan segera menyusul. Grup kami aja ada 300 (orang) lebih. Kemudian ada beberapa paguyuban lain yang anggotanya juga di atas 100 (orang),” ungkapnya.
Besaran investasi minimal di robot trading Fahrenheit ini adalah 500 dolar hingga tidak terbatas. Ia mengungkapkan, bahkan ada beberapa trader yang menginvestasikan sampai 1,5 juta dolar.
“Yang gak kami terima ya, mereka itu sudah mengenakan robot trading 10 persen. Kemudian selisih kurs 2.000 per dolar. Masak modal kami mau diembat juga? Kan namanya jahat,” tegasnya.