Perempuan di Sanur Tewas Dipukul dengan Tabung LPG saat Ditagih Utang
Penting sekali belajar menahan emosi ini semeton
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times - Pelaku pembunuhan seorang perempuan pedagang kripik pisang asal Banyuwangi, yang berinisial SW (49), pada Selasa (2/2/2021), pukul 20.30 Wita, telah ditangkap. Tersangka Basori Arifin alias Ibas (24), merupakan pedagang pisang yang tinggal di Renon, Denpasar.
Korban saat itu ditemukan meninggal dunia dengan sejumlah luka di kamar kosnya, Jalan Bypass Ngurah Rai, Desa Sanur, Denpasar. Diketahui ada luka robek pada pelipis sebelah kanan dengan panjang sekitar 6 sentimeter, memar pada wajah, leher, badan, kaki, dan tangan.
Apa sebenarnya motif pelaku sampai tega melakukan pembunuhan? Berikut penjelasan dan kronologi kejadian tersebut.
Baca Juga: [UPDATE] Dua Orang Kabur dari Lokasi Pembunuhan Perempuan di Sanur
Baca Juga: Perempuan di Sanur Bali Diduga Dibunuh, Ada Luka Parah di Kepala
1. Tersangka datang menagih utang kepada korban
Menurut keterangan Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan, bahwa pada hari kejadian tersebut tersangka dan istrinya datang ke tempat korban sekitar pukul 19.00 Wita untuk menagih utang. Istri tersangka kemudian terlibat adu mulut dengan korban di depan pintu rumah korban. Kemudian korban menempeleng muka istri tersangka. Tidak terima istrinya dianiaya, tersangka langsung naik pitam dan mengepruk korban dengan helm merah di kepalanya.
"Utang piutang. Pelaku menagih utang kepada korban sebesar Rp515.000. Utang itu sekitar sebulan. Dia mau menagih. Ditagih, korban malah marah," jelasnya.
Tersangka dan korban sudah saling kenal sejak dua bulan. Korban yang berjualan keripik pisang mengambil bahan baku di tempat tersangka.
"Korban ini kan jual keripik pisang. Bahan bakunya, pisangnya dari pelaku. Jadi itu yang belum dibayar," jelasnya.