Harus Pakai ID Card saat G20, Wisatawan Tak Jadi Nginap di Nusa Dua
Mereka pilih pindah ke Sanur, Kuta, dan Ubud
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Klungkung, IDN Times – Puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 akan diselenggarakan pada 15-16 November 2022 mendatang di Nusa Dua, Kabupaten Badung. Dilansir dari laman Kementerian Luar Negeri Indonesia, ada 9 negara undangan dan 10 organisasi internasional yang akan hadir.
Diperkirakan jumlah delegasi yang mengikuti keseluruhan rangkaian kegiatan ini mencapai 20.988 orang. Sementara itu, pada puncak KTT G20 diperkirakan ada sebanyak 429 delegasi akan hadir di Bali. Dengan diselenggarakannya KTT G20, seberapa besar sesungguhnya mampu meningkatkan okupansi hotel di Bali?
Baca Juga: Ngaben Massal di Desa Adat Tanjung Benoa Tetap Berlangsung saat G20
1. Ada pergeseran wisatawan dari Nusa Dua akibat ketatnya peraturan
Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, yang kerap disapa Cok Ace, pada Sabtu (29/10/2022) lalu, menyampaikan bahwa karena ketatnya persyaratan di kawasan Nusa Dua saat KTT G20, menyebabkan sejumlah wisatawan pindah ke luar wilayah Nusa Dua. Mereka diperkirakan menuju kawasan Sanur dan Kuta. Termasuk Ubud yang mendapatkan sedikit imbas peningkatan okupansi.
“Ya memang beberapa persyaratan yang cukup ketat di kawasan Nusa Dua. Jadi ada wisatawan-wisatawan Nusa Dua yang akhirnya ke luar (kawasan). Nah, itu akibat dari ketatnya peraturan Nusa Dua, kita maklumilah. Pakai ID Card ke luar masuk dan sebagainya,” ungkapnya.