Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Denpasar, IDN Times - Konsulat Jenderal (Konjen) Tiongkok di Denpasar, Gou Haodong, membeberkan kondisi Tiongkok, terutama warga Provinsi Hubei tempat awal mula wabah COVID-19 atau virus corona menyebar.
Hal itu disampaikan Gou sebelum acara pameran lukisan sebagai wujud simpati dan solidaritas bagi warga Wuhan dari para seniman Bali, pada Jumat (6/3) lalu. Seperti apa kondisinya? Berikut pernyataan Gou Haodong:
Baca Juga: [FOTO] Pameran Solidaritas Seniman Bali Terhadap Tiongkok di Sanur
Baca Juga: 7 Cara Mencegah Penyebaran Virus Corona di Tempat Kerja Menurut WHO
1. Kasus kematian akibat virus corona di Tiongkok angkanya disebut hanya puluhan saja
Pasien virus corona di Wuhan, Tiongkok (ANTARA FOTO/China Daily via REUTERS/wsj) Gou Haodong menyebutkan, kondisi Wuhan hingga Kamis (5/3) lalu terpantau sebanyak 80.552 orang terjangkit virus corona. Dengan rincian 53.726 orang dinyatakan telah sembuh, 20 ribu lebih masih dalam perawatan, dan 3.042 dinyatakan meninggal dunia akibat wabah ini.
Kondisi sebelumnya, saat puncak wabah terjadi, diperkirakan 400 orang meninggal dunia per hari akibat virus corona. Namun angka mortalitasnya kini hanya dalam hitungan puluhan.
"Tapi sampai sekarang mungkin puluhan orang saja meninggal. Kami percaya ke depannya angka ini akan terus menurun sampai nol," terangnya.
2. Warga Wuhan memilih tinggal di rumah saja, namun optimis kondisinya akan membaik
Lukisan kaarya Polenk yang terinspirasi dari Kutukan Dewi Danu. (IDN Times/Ayu Afria Ulita) Menurutnya, kondisi Kota Wuhan sampai saat ini belum normal. Warga Wuhan masih memilih tinggal di rumah. Karena catatan kasus yang belum sembuh masih sebanyak 20 ribu orang lebih.
"Di sisi lain untuk kebutuhan sehari-hari mereka masih cukup dan mereka tinggal di rumahnya dengan nyaman. Mereka juga optimis memiliki kepercayaan diri tinggi bahwa kondisi akan membaik," kata Gou.
Meski diam di rumah tersebut, lanjut Gou, beberapa ahli dan psikolog juga membantu warga Wuhan. Warga juga bisa melakukan konsultasi psikologis melalui internet.
Baca Juga: 7 Reaksi Tubuh Saat Terinfeksi Virus Corona
3. Banyak orang terinfeksi, virus tidak mengenal batas negara. Tiongkok berikan kombinasi perawatan untuk kesembuhan warganya
Petugas saat melakukan desinfeksi area publik di Pelabuhan Sanur untuk memastikan Bali aman virus corona, Sabtu (7/3). (Dok.IDN Times/Istimewa) Gou menegaskan, bahwa Tiongkok sendiri telah melakukan sistem pengobatan kombinasi. Yaitu memadukan obat-obatan tradisional asal Tiongkok dengan obat yang disebutnya obat barat (Pengobatan modern). Rata-rata mereka mencapai kesembuhan, dan tingkat kesembuhannya semakin meningkat.
“Virus tidak mengenal batas negara. Kami akan berupaya membantu negara-negara yang juga kena virus corona,” jelasnya.
4. Sebelum wabah COVID-19 itu muncul, Wuhan dikenal sebagai julukan Kota Pahlawan
Pameran seniman Bali sebagai wujud simpati dan solidaritas terhadap Tiongkok akibat virus corona. (IDN Times/Ayu Afria Ulita) Gou menggambarkan, bahwa Wuhan dulunya merupakan daerah yang berkontribusi luar biasa dalam upaya melawan penjajahan dari wilayah barat. Maka, Wuhan dijuluki sebagai Kota Pahlawan. Selain itu, Wuhan juga memiliki banyak universitas terkenal yang diminati banyak mahasiswa asing, termasuk Indonesia.
Baca Juga: Cara Mencegah Penularan Virus Corona dan Gejalanya