TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bintang Puspayoga Punya Banyak PR, Kekerasan Anak di Bali Meningkat

Kasusnya paling banyak terjadi di Denpasar

Facebook.com/kppdanpa

Denpasar, IDN Times – Terpilihnya I Gusti Ayu Bintang Darmavati alias Bintang Puspayoga sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) dalam Menteri Kabinet Indonesia Maju, memberikan harapan baru bagi perempuan-perempuan dan anak di Indonesia. Khususnya masyarakat Bali, yang merupakan daerah asal sang menteri.

Pasalnya, menurut keterangan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Provinsi Bali, Luh Ayu Aryani, kasus kekerasan di Bali semakin tahun semakin meningkat. Tercatat kekerasan terhadap anak rentang tahun 2017-2018 meningkat dari 223 kasus menjadi 257 kasus. Kasus terbanyak terjadi di kota Denpasar.

Jumlah ini sangat mencolok untuk menjadi tolak ukur, bahwa kekerasan masih belum bisa dipisahkan dari perempuan dan anak-anak. Meskipun kasus kekerasan terhadap perempuan di lingkup rumah tangga cenderung menurun selama periode tersebut.

Baca Juga: Fakta-fakta Tentang Bintang Puspayoga, Menteri PPPA yang Baru

1. Tanggapan Dinas PPPA terkait ditunjuknya Bintang Puspayoga sebagai Menteri PPPA

IDN Times/Ayu Afria Ulita

Luh Ayu Aryani turut bangga Bintang Puspayoga menjabat sebagai Menteri PPPA. Pihaknya berharap akan lebih mudah ketika sharing terkait Pemberdayaan Perempuan dengan keadilan dan kesetaraan gender, pemenuhan hak anak dan perlindungan anaknya melalui Kabupaten Layak Anak menuju Provinsi Layak Anak, serta Perlindungan Hak Perempuan serta khusus anak.

“Saya Kadis PPPA Provinsi Bali mengucapkan selamat atas dilantiknya ibu Menteri PPPA RI yaitu Ibu I Gusti Ayu Bintang Darmawati. Sukses selalu buat Ibu, semoga semua tugas Ibu bisa dilancarkan semua. Saya Kadis PPPA Bali sangat senang dan merasa bangga karena Ibu Menteri PPPA dari Bali tentu banyak hal yang nantinya kami bisa sharing untuk kemajuan Pemprov Bali terutama di Dinas kami PPPA Bali,” terangnya kepada IDN Times, Kamis (24/10).

2. Bali juga ingin menurunkan angka kekerasan terhadap anak, serta mencegah perkawinan anak

Ilustrasi kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur. IDN Times/Sukma Shakti

Sesuai tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) Nomor 5: Keadilan dan Kesetaraan Gender dalam pembangunan, dan sesuai misi Gubernur Bali ke-20 yakni mewujudkan kehidupan Krama Bali yang demokratis dan berkeadilan dengan memperkuat budaya hukum, budaya politik dan kesetaraan gender dengan memperhatikan nilai-nilai budaya Bali, Luh Ayu ingin secara koordinasi, sinergi antara daerah dan pusat baik dengan Kementerian PPPA RI dan BUMN, Kementerian Koperasi serta UKM dapat memfasilitasi percepatan pencapaian tujuan SDGs dan misi ke-20 Gubernur Bali. Juga ingin menurunkan angka kekerasan dan mencegah perkawinan anak.

“Juga untuk berjalannya program akhiri kekerasan pada perempuan dan anak. Akhiri perdagangan orang atau human trafficking,dan akhiri kesenjangan akses ekonomi pada perempuan dan anak. Saya siap bekerja keras dan kerja cepat untuk mencapai harapan-harapan itu beserta seluruh staf yang ada,” ujarnya.

Baca Juga: Suasana Rumah Bintang Puspayoga, Wakil Bali yang Jadi Menteri PPPA

Berita Terkini Lainnya